Logam merukan unsur kimia yang memiliki unsur keras, kuat dan mampu menghantarkan listrik. Tapi tahukan Anda jika ternyata proses pengolahan logam itu sudah dilakukan oleh orang-orang jaman dahulu yaitu dengan teknik bivalve.
Jadi dengan teknik tersebut kala itu orang-orang bisa membuat berbagai macam peralatan dengan lebih mudah. Baik itu digunakan untuk peralatan makan dan minum, maupun senjata untuk perang / berburu.
Daftar Isi
Pengertian Teknik Bivalve
Teknik Bivalve adalah teknik yang digunakan untuk mengolah logam dengan sebuah cetakan. Jadi cetakan tersebut memiliki dua sisi atas dan bawah yang nanti akan disatukan dengan cara diikat dengan tali secara kuat. Sementara cairan logam nantinya akan dituangkan dari lubang atas dan cairan tersebut akan mengisi ruang cetakan secara keseluruhan.
Adapun istilah “bivalve” ini berasal dari Bahasa Inggris yang merujuk pada moluskan yang mempunyai anatomi seperti kerang-kerangan yang bisa membuka dan menutup. Kata tersebut sebenarnya terdiri dari dua suku kata yakni “bi” (dua) dan “valve” (kepingan).
Teknik Bivalve sebenarnya adalah teknik sederhana dan mudah untuk ditiru, apalagi jaman dulu dengan terbatasnya alat mereka bisa membuat peralatan dari logam dengan cara bivalve ini. Berbeda dengan teknik pengolahan logam satunya yaitu teknik “A Cire Perdue”, dimana seniman hanya memerlukan keterampilan untuk membentuk seperti layaknya pandai besi.
Sejarah Teknik Bivalve
Kebudayaan masyarakat di dunia tentu sudah mengalami peradaban yang panjang. Kita tahu sebelum mengenal aksara, orang jaman dahulu terlebih dahulu menjalani zaman batu dan zaman logam.
Kala itu ada beberapa orang yang memiliki kepandaian atau keterampilan, salah satunya dengan memanfaatkan batu dan logam kala itu termasuk pengecoran bahan dari logam. Zaman tersebut juga dikenal dengan zaman perundagian, dimana batu digunakan untuk mencetak logam atau dikenal dengan teknik bivalve saat ini.
Proses Teknik Bivalve
Pernahkah Anda bertanya, sebenarnya seperti apa sih proses pembuatan logam dengna teknik bivalve? apakah bisa dilakukan dengan cepat dan mudah atau tetap harus melalui proses yang panjang.
Seperti yang sudah disinggung diatas, sebenarnya teknik ini cukup sederhana dan tidak memerlukan waktu yang lama dalam pembuatannya. Untuk lebih jelasnya berikut langkah-langkah apa yang dikerjakan :
- Langkah awal pengrajin harus membuat cetakan logam bisa menggunakan material yang mudah dibentuk seperti plester.
- Cetakan tersebut terdiri dari 2 sisi yang sama sesuai bentuk, dan nantinya akan disatukan untuk membuat logam yang solid.
- Adapun penyatuan bahan cetakan bisa dengan cara diikat, biasanya menggunakan kawat dan sebagainya.
- Setelah kedua sisi cetakan menyatu, pastikan terdapat lubang dibagian atas untuk menuangkan logam cair.
- Jadi logam cair tersebut akan meleleh masuk memenuhi ruang cetakan sampai penuh.
- Selanjutnya cetakan tersebut dibiarkan dalam posisi sempurna (cairan logam tidak meleleh keluar) sampai benar-benar dingin dan mengeras.
- Jika sudah, tahapan akhir kita bisa melepas tali ikatan dan mengeluarkan hasil logam yang sudah mengeras tadi.
- Untuk finishingnya, pengrajin bisa memberikan sepuhan agar hasilnya lebih halus dan diberikan warna.
Dari tahapan teknik bivalve tersebut, kita bisa membuat peralatan atau suatu pajangan sesuai dengan keinginan. Nah, cetakan yang sudah digunakan tadi tetap bisa digunakan berkali-kali untuk membuat barang yang sama dengan bentuk yang sama.
Kelebihan Teknik Bivalve
Berbicara mengenai kelebihan pembuatan logam dengan teknik bivalve tentu ada banyak sekali. Ada apa saja? diantaranya adalah :
- Proses pembuatan logam bisa dilalukan dengan mudah dan tidak rumit. Karena setelah kita memiliki cetakan, pengrajin hanya perlu menuangkan logam panas kedalamnya dan dibiarkan sampai benar-benar dingin.
- Cetakan yang ada bisa digunakan berulang kali. Apalagi jika cetakan tersebut dibuat dari bahan yang kuat dan tidak mudah rusak.
- Kita bisa membuat berbagai macam peralatan dari logam dengan lebih cepat dan sangat hemat waktu jika dibandingkan dengan cara yang masih manual
Kekurangan Teknik Bivalve
Selain banyak kelebihannya, teknik bivalve ini nyatanya juga memiliki kekurangan seperti diantarnaya :
- Dengan teknik ini kita tidak bisa membuat barang dari logam yang ada rongga/ruang dibagian tengahnya. Mengingat cairan logam yang dituangkan akan mengisi seluruh rongga dalam cetakan.
- Teknik ini akan susah diaplikasikan jika barang yang digunakan berukuran besar. Karena akan diperlukan ekstra tenaga dan keberhati-hatian. Disamping itu juga membutuhkan tali pengikat yang besar jika barang yang dibuat juga berukuran besar.
- Cairan logam yang dituangkan bisa keluar cetekan jika tali pengikatnya tidak kuat.
Contoh Hasil Teknik Bivalve
Kita tahu bahwa teknik ini sudah digunakan sejak lama, dan memang sudah terbukti bisa digunakan untuk membuat berbagai macam peralatan maupun patung-patung yang ada. Adapun contoh yang bisa kita jumpai hasil dari teknik bivalve ini seperti halnya :
- Kapak Perunggu
- Mata panah
- Berbagai macam perhiasan logam
- Patung berukuran kecil
Jadi itulah pembahasan singkat mengenai apa itu teknik bivalve dan kegunaannya. Karena kita tahu sejak dalam dahulu peradaban manusia sudah menggunakan bahan dari material logam dan salah satunya dengan teknik ini.
Meskipun begitu teknik bivalve memang memiliki banyak sekali kelebihan seperti efisien waktu, namun juga ada kelemahannya seperti halnya harus ekstra hati-hati. Semoga bermanfaat.