Jika mendengar singkatan “IC”, banyak arti yang merupakan kepanjangannya. Tapi dalam dunia elektronika, hanya ada satu arti IC yang biasanya merupakan komponen vital pada sebuah rangkaian listrik. Anda dapat memperhatikannya dari gambar IC maupun simbol IC.
Komponen IC sendiri memiliki sejarah yang menjadikannya sebagai bagian penting, seperti sekarang ini. Untuk lebih paham lagi, simak pembahasan komponen penting IC selengkapnya di bawah ini.
Daftar Isi
Pengertian IC
Integrated Circuit atau IC adalah kemasan kecil atau merupakan sirkuit terpadu atau gerbang logika, yang di dalamnya berisi elemen-elemen penting, yang telah dirangkai dan diintegrasikan. IC merupakan komponen elektronika aktif yang terdiri atas kumpulan dioda, kapasitor, resistor maupun transistor, sebagai elemen penyusunnya.
IC bekerja mengendalikan sebuah rangkaian dan terbuat dari bahan semikonduktor (silikon). Biasanya, perangkat elektronik yang dipasangi IC, mempunyai bentuk yang cenderung portabel, mini, lebih ringkas dan terkesan lebih modern.
Sejarah IC
- IC ditemukan oleh siapa?
Menurut catatan sejarah, IC sudah dikenalkan dari tahun 1958 oleh Jack Killby, seorang pekerja di Texas. Enam bulan setelahnya, IC mengalami pengembangan yang lebih mutakhir.
- Siapakah yang mengembangkan IC (Integrated Circuit)?
Sebelum teknologi IC populer dan semakin berkembang pesat, ada seseorang yang telah sukses menciptakan fabrikasinya. Teknologi IC yang sistemnya terkoneksi dengan chip silikon tersebut, fabrikasnya dibuat oleh Robert Noycer.
- Mengapa IC diciptakan?
Zaman dahulu sebelum ada IC, perangkat elektronik memiliki bentuk dengan ukuran yang besar. Karena komponen dasarnya adalah tabung vakum. Berbeda dengan sekarang seperti perangkat elektronik yang ada di sekeliling kita.
Teknologi IC adalah bagian internal utamanya, yang mampu memberikan perubahan yang cukup drastis. Perangkat elektronik sekarang lebih tipis, praktis, ringan dan portabel. Banyak perangkat elektronik yang terpasang IC. Dari televisi, laptop, hingga IC HP.
Bukan itu saja. Teknologi IC bahkan mampu mengurangi konsumsi tenaga listrik. Sehingga konsumsinya lebih rendah.
Fungsi IC
Fungsi IC dalam sebuah rangkaian elektronika terbagi ke 3 bagian, yang masing-masingnya saling melengkapi. Di antara fungsi dari teknologi IC adalah:
1. IC Digital
Di masa modern sekarang, penggunaan IC digital pun semakin menjamur, terutama perangkat terbaru. Dari yang IC untuk laptop, kalkulator bahkan IC HP atau smartphone.
IC digital sendiri mempunyai dua tegangan dengan level yang berbeda. Sedangkan untuk fungsinya, IC digital sebagai:
- Memori
- Kalkulator
- Counter
- Timer
- Gerbang logika
- Mirkoprosesor
- Multiplexer
- Flip flop
2. IC Linier
IC linier atau disebut IC Analog ini, beroperasi khusus pada sinyal yang gelombangnya berbentuk kontinu. Sehingga, IC linier berfungsi sebagai:
- Penguat operasional
- Penguat sinyal
- Regulator tegangan
- Microwave amplifier (penguat sinyal mikro)
- Power amplifier (penguat daya)
- Radio receiver (penerima frekuensi radio)
- Multiplier
- Penguat RT dan IF
- Voltage comparator
3. Mixed IC
Kombinasi antara IC analog dan IC digital menghasilkan mixed IC yang tak kalah juga perkembangan dan penggunaannya pada perangkat elektronik.
Mixed IC memiliki fungsi utama dalam mengkonversi sinyal analog menjadi digital, atau sebaliknya. Selain itu, mixed IC fungsinya untuk integrasi sinyal digital serta fungsi RF. Sehingga harga IC ini pun lebih mahal.
Jenis-Jenis IC dan Contohnya
Setelah tahu berbagai fungsinya yang dapat memenuhi kebutuhan perangkat elektronik, Anda juga harus tahu jenis-jenis IC yang ada.
Secara umum, pengklasifikasian teknologi IC dibagi menjadi 3 jenis. Berikut adalah jenis IC dan fungsinya:
1. IC linier
IC linier atau IC digital adalah jenis IC yang memanfaatkan gelombang sinusoida sebagai penguatnya (amplifier).
IC linier berfungsi sebagai penguat tegangan. Dalam kerjanya, IC linier menghasilkan output yang sama dengan besaran inputnya. Contoh IC linier adalah amplifier operasional.
2. TTL (Transistor Transistor Logic)
Jenis IC digital terpopuler adalah TTL (Transistor Transistor Logic). TTL adalah jenis IC dengan sumber tegangan 4,75 volt sampai 5,25 volt dan elemen utamanya adalah transistor sebagai variasi logis.
Selain beberapa transistor yang menyatu sebagai saklar ON/OFF, IC TTL pun dilengkapi dengan beberapa gerbang logika. Yaitu gerbang logika OR, NOR, AND, NAND serta XOR. Maka dari itu IC TTL juga berfungsi sebagai memori, multiplexer, econder dan deconder.
3. IC-CMOS
IC-CMOS (commplementary with MOSFET) adalah jenis IC yang memanfaatkan gelombang kotak yang terletak di titik 1 dan 0, yang fungsinya sebagai saklar.
Jenis IC yang berasal dari gabungan antar MOSFET ini fungsinya sebagai gerbang logika, seperti OR, NOR, XOR, AND dan NAND. Lalu memori, multiplexer, econder dan deconder. IC-CMOS dalam kerjanya, disuplai arus listrik bertegangan 12 volt.
Mengulas Generasi IC
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya pada sejarah IC, yang berawal dari beberapa transistor dalam sebuah chip. Dalam perkembangannya pun terdapat beberapa generasi atau kelompok IC, yaitu:
- Small Scale Integration (SSI), yang terdiri dari beberapa transistor atau sekitar 100 komponen dalam sebuah chip.
- Medium Scale Integration (MSI), memuat ratusan transistor dalam sebuah chip.
- Large Scale Integration (LSI), mikroprosesor pertama yang memuat 4.000 sampai 100.000 komponen elektronik dalam sebuah chip.
- Very Large Scale Integration (VLSI), mampu memuat 100.000 sampai 1.000.000 komponen elektronika.
- Ultra Large Scale Integration (ULSI), jenis IC terbaru dengan lebih dari 1 juta transistor.
Pengelompokkan IC
Selain dari generasinya, ada juga pengelompokkan IC berdasarkan klasifikasi tertentu. Di antaranya adalah:
1. IC berdasarkan komponennya
- Small Scale Integration (SSI)
- Medium Scale Integration (MSI)
- Large Scale Integration (LSI)
- Very Large Scale Integration (VLSI)
- Ultra Large Scale Integration (ULSI)
2. IC berdasarkan teknik pembuatan
- IC Monolitik
- Thick and Thin Film IC
- IC Hybrid
3. IC berdasarkan paket
- Single In-Line Package (SIP) IC
- Dual In-Line Package (DIP) IC
- Ball Grid Eyes (BGA)
- Small Outline Packages (SOP) IC
- Quad Flat Packages (QFP) IC
Contoh IC pada Peralatan Elektronika
Selain pengklasifikasian IC yang beragam, Anda dapat melihat langsung penerapan IC pada peralatan elektronika. Di antaranya sebagai berikut:
- IC power adaptor
- IC Op-Amp
- IC digital
- IC timer 55
- IC silinder
Kelebihan dan Kekurangan IC
Selain dari fungsi, klasifikasi dan contohnya, tentunya IC juga memiliki berbagai kelebihan dan kekurangan dalam penggunannya. Di antaranya seperti:
Kelebihan IC
- Bobotnya ringan
- Daya listrik yang digunakan lebih kecil (hemat)
- Ukurannya lebih kecil
- Lebih mudah dalam perbaikan maupun penggantian
- Dapat diproduksi serentak dalam jumlah banyak, sehingga harga jual lebih murah
- Mampu melakukan kerja dan fungsi yang rumit
- Cocok untuk sistem operasi bersinyal rendah
- Solder dan interkoneksi IC dengan komponen internalnya sangat sedikit
Kekurangan IC
- Tidak tahan terhadap suhu tinggi
- Keterbatasan atau toleransi yang rendah terhadap tegangan
- Hanya bisa pada sistem bertegangan rendah
- Tidak bisa menghasilkan daya tinggi
- Sangat sensitif terhadap elektrostatik discharge