Dalam dunia elektronika, untuk dapat menghubungkan suatu jaringan atau kabel maka dibutuhkannya sebuah koenktor. Konektor ini ada berbagai macam bentuk dan jenisnya, namun secara umum kita dapat membedakan konektor menjadi dua yaitu yang model soket (female) dan model plug (male).
Untuk memahami lebih dalam mengenai materi konektor, Anda bisa menyimak ulasan artikel di bawah ini prihal pengertian, fungsi, karakteristik dan juga jenis-jenisnya yang ada di pasaran.
Daftar Isi
Pengertian Konektor
Konektor adalah alat yang biasa digunakan untuk menghubungkan perangkat jaringan ke fiber optik suapaya transmisinya bisa berjalan dengan lebih baik. Bisa dibilang tanpa adanya bantuan konektor ini kabel jaringan tidak bisa terhubung dengan NIC atau Network Adaptor.
Sekarang ini jenis-jenis konektor ada banyak sekali tentunya dengan fungsi yang berbeda-beda pula, tapi untuk jenis konektor standart yang biasa kita jumpai seperti konektor BNC, konektor USB maupun konektor koaksial. Tapi tahukah Anda ternyata ada juga jenis konektor khusus yang didesain supaya bisa dipasangkan untuk menghubungkan antar PCB.
Fungsi Konektor
Jadi fungsi dari konektor ini adalah sebagai alat transmitter ataupun receiver sinyal informasi yang dapat berperan dengan baik tanpa adanya gangguan atau trobel. Oleh sebab itu, pemilihan konektor yang tepat sangat berpengaruh terhadap data yang hendak di transmisikan.
Singkatnya, fungsi konektor yaitu sebagai penghubung antara satu perangkat elektronik dengan perangkat elektronik lainnya. atau apabila dirangkum, fungsi konektor yaitu
- Sebagai penajga transmitter / receiver
- Sebagai penetrasi data / sinyal informasi
- Sebagai titik temu antara instrumen dan kabel
- Sebagai pemenuh kapasitas dan ketahanan keluaran sebuah perangkat
Jenis-Jenis Konektor Beserta Gambarnya
Dalam kehidupan sehari-hari, kita biasa menjumpai seperti halnya konektor USB, Koaksial, RJ45 dan sejenisnya. Padahal jenis-jenis konektor ini sangatlah banyak. Adapun diantaranya adalah :
1. Konektor BNC
Konektor BNC (Bayonet Neill-Concelman) merupakan jenis RF konektor yang berfungsi sebagai terminating coaxial cable. Adapun konektor BNC ini sering kita jumpai pada perangkat radio, televisi, komputer maupun pada jaringan dengan topologi tertentu.
Koenktor BNC bisa juga digunakan sebagai alternatif dari konektor RCA komposit apabila digunakan untuk video di perangkat komersial, tapi banyak juga para konsumen di pasaran yang mengguankan konektor BNC di perangkat RCA melalui adaptor sederhana.
Dalam implementasinya, konektor BNC banyak digunakan pada :
- Amatir radio antena
- Penerbangan elektronik
- Analog dan digital interface serial sinyal video
- Peralatan Uji.
2. Konektor RJ
Konektor RJ adalah jenis konektor yang biasa digunakan untuk menghubungkan sebuah jaringan atau telekomunikasi data. Jadi sistemnya akan dibutuhkan perangkat pendukung jaringan komputer NIC, yang mana kabel UTP-nya akan dihubungkan ke port RJ.
Kabel konektor RJ memang masih terbagi lagi, ada jenis RJ11, RJ14, RJ45 dan masing-masing konektor harus disesuaikan dengan NIC yang ada.
3. Konektor Coaxial
Untuk jenis konektor koaksial, masih dibagi lagi menjadi beberapa macam seperti :
- BNC RG59 = digunakan untuk menghubungkan antara kabel dengan perangkat CCTV
- BNC to BNC = digunakan untuk menyambung kabel dari BNC RG6 ke BNC RG6 yang akan dihubungkan ke TV, Monitor, dll
- BNC – RCA = digunakan untuk mengubah kabel BNC menjadi RCA, untuk disambungkan ke monitor
4. Konektor FC
Konektor FC atau Fiber Connector adalah jenis konektor yang biasa digunakan untuk menghubungkan kabel dengan tipe kabel single mode yang tingkat akurasinya sangat tinggi baik dalam mentransmit ataupun me-receive.
Adapun jenis konektor ini menggunakan sistem drat ulir, sehingga apabila dipasangkan dengan perangkat lain tingkat akurasinya tidak akan pernah berubah alias konstan.
5. Konektor SC
Konektor SC (Subscriber Connection) adalah jenis konektor tipe single mode dengan sistem pasang-cabut. Jadi konektor SC ini mudah di dapatkan karena tersedia banyak dipasaran.
Harga konektor SC ini terbilang cukup terjangkau, menariknya alat ini bisa diatur secara manual dan memiliki tingkat akurasi yang sangat baik jika dihubungkan dengan perangkat lain.
6. Konektor ST
Konektor ST (Straight Tip) adalah jenis konektor yang mirip dengan BNC namun berbeda bentuk atau seperti bayonet berkunci. Biasanya konektor SC ini difungsikan untuk jenis kabel fiber baik yang single maupun multi mode.
Implementasinya juga sangat mudah, Anda hanya perlu memasang dan mencabutnya ketika sudah tidak diperlukan.
7. Konektor Bionic
Konektor bionic adalah jenis konektor yang muncul pertama kali untuk konektor fiber optic. Meskipun terbilang sangat jarang digunakan tapi masih ada yang menggunakan untuk keperluan koneksi antara server ke server atau ke data center untuk prangkat versi lama.
8. Konektor D4
Konektor D4 adalah jenis konektor yang mirip dengan konektor FC (fiber connector). Hanya saja yang membedakan di ukuran atau lebih tepatnya sekitar 2 mm di bagian ferrulenya.
9. Konektor SMA
Konektor SMA adalah jenis konektor pendahulu dari ST (straight tip) yang sama-sama menggunakan pelindung dan penutup. Akan tetapi karena sudah ada tipe terbarunya yaitu konektor ST, jadi konektor SMA ini sudah berhenti diproduksi dan tidak dikembangkan lagi.
10. Konektor LC
Konektor LC adalah jenis konektor yang ukurannya setengah dari konektor SC yang dikembangkan oleh Lucent Technologies. Adapun konektor ini biasa digunakan untuk penyebaran dengan kepadatan tinggi.
Secara ukuran, konektor LC menggunakanferrule 1.25mm dengan mekanisme tab penahan yang sama dengan konektor RJ45. Sementara bentuknya persegi dan biasanya dua konektor LC diikat bersama dengan klip plastik untuk membuat koneksi dupleks.
11. Konektor FDDI
Konektor FDDI (Fiber Distributed Data Interface) adalah jenis konektor yang menggunakan kabel fiber optic dengan kapastias hingga 100Mbps.
FDDI banyak digunakan sebagai teknologi backbone dengan kecepatan tinggi, hal ini berkat dukungan dari penyediaan bandwidth yang lebih besar dari kabel tembaga biasa.
Jadi kesimpulannya konektor merupakan alat penghubung sebuah perangkat dengan perangkat lain agar transmisinya bisa tetap berjalan dengan baik. Tanpa adanya konektor maka kabel jaringan tidak akan pernah bisa terhubung dengan NIC.