Salah satu piranti listrik yang dekat dan populer di kehidupan sehari-hari adalah adaptor. Misalnya adaptor hp atau pun laptop. Bahkan biasanya setiap merk atau tipe perangkat, maka jenis atau bentuk adaptornya berbeda. Misalnya adaptor iphone versus adaptor samsung.
Nah, bukan itu saja. Karena, banyak yang menganggap adaptor adalah charger. Padahal, adaptor listrik juga memiliki perbedaan dari charger. Untuk lebih jelasnya tentang adaptor, cara kerja hingga contoh adaptor, silakan simak pembahasan berikut.
Daftar Isi
Pengertian Adaptor
Adaptor adalah perangkat pengganti aki atau baterai, yang disebut-sebut sebagai catu daya. Adaptor adalah alat yang tugasnya mengubah tegangan AC (bolak-balik) menjadi tegangan DC (searah).
Maka tak jarang, adaptor dimanfaatkan pada perangkat elektronik yang lekat dengan kehidupan sehari-hari. Contoh adaptor misalnya pada radio, televisi sampai amplifier.
Fungsi Adaptor
Fungsi adaptor adalah membuat arus listrik mengalir sesuai kebutuhan perangkat elektronika yang digunakan. Adaptor inilah yang juga merubah arus bertegangan tinggi menjadi lebih rendah.
Adaptor berfungsi merubah arus bolak-balik menjadi searah. PLN mengalirkan arus listrik bolak-balik (AC). Sementara itu, peralatan elektronika yang ada justru membutuhkan arus bertegangan searah (DC). Nah, adaptorlah yang akan bekerja dalam mengubah arus.
Komponen Adaptor
Dalam menjalankan fungsinya, agar dapat bekerja dengan maksimal, maka adaptor pun disusun dari bagian-bagian komponen yang vital. Komponen adaptor adalah elemen penyusun dari sebuah rangkaian adaptor, yang meliputi:
1. Retchifier (penyearah)
Salah satu komponen penting dari adaptor adalah rectifier atau penyearah gelombang. Komponen inilah yang mengubah arus AC menjadi DC.
Di dalamnya pun terdapat dioda yang terdiri dari half wave rectifier (memiliki 1 dioda sebagai penyearah) dan full wave rectifier (memiliki 2 atau 4 dioda sebagai penyearah).
2. Transformator (trafo)
Trafo adalah komponen yang menurunkan dan menaikkan tegangan sesuai dengan kebutuhannya. Pada umumnya, trafo step down (penurun tegangan) yang sering digunakan sebagai komponen penyusun adaptor.
Trafo step down yang digunakan memiliki lilitan primer sebagai inputnya dan lilitan sekunder sebagai outputnya.
3. Voltage regulator (pengatur tegangan)
Ketika arus bolak-balik yang masuk ke adaptor sudah diubah menjadi arus searah oleh retchifier, maka selanjutnya tegangan distabilkan oleh voltage regulator.
Selain itu, voltage regulator akan mengontrol tegangan output agar tidak terpengaruh pada tegangan input, arus beban maupun suhu. Di dalam voltage regulator pun terdapat komponen seperti:
- dioda zener, IC regulator, transistor
- current limiting, yang menjadi pembatas arus
- short circuit protection, yang menjadi protektor hubungan arus pendek listrik
- over voltage protection, yang merupakan protektor kelebihan tegangan
4. Filter (penyaring)
Komponen penyusun adaptor yang tidak kalah penting fungsinya adalah filter. Filter inilah yang menyaring sinyal dari rectifier. Di dalam filter ada kondensator berjenis Electrolytic Capacitor (ELCO).
Cara Kerja Adaptor
Selanjutnya, jika Anda memperhatikan gambar adaptor, maka bisa membantu dalam memahami cara kerja adaptor. Singkatnya, inilah cara kerja adaptor:
- PLN mendistribusikan arus listrik melalui trafo-trafo.
- Arus listrik diubah menjadi searah (arus DC) sampai masuk ke switching.
- Tegangan arus listrik masuk ke blok inverter. Tegangan DC diubah lagi menjadi AC.
- Tegangan AC masuk ke blok regulated, untuk diproses oleh dioda half wave, ELCO dan penyearah. Tegangan diubah lagi menjadi searah (DC).
- Arus DC masuk ke IC, kemudian mengalir ke perangkat elektronika.
- Daya yang masuk ke perangkat akan disesuaikan berdasarkan kebutuhan pemakaian.
Jenis-Jenis Adaptor
Berikutnya yang tak kalah pentingnya adalah jenis-jenis adaptor. Secara umum, jenis-jenis adaptor ada:
1. Adaptor Konvensional
Contoh adaptor konvensional yang dapat Anda jumpai adalah radio tape dan amplifier. Adaptor ini bekerja dengan bertumpu pada transformator (trafo).
Jenis konvensional ini akan bekerja menurunkan tegangan AC menjadi DC. Dalam kerjanya, adaptor konvensional menggunakan trafo step down. Setelah tegangan turun, lalu diubah agar searah oleh rectifier dan diratakan oleh kapasitor elektrolit.
2. Adaptor Switching
Kalau pengaplikasian adaptor switching misalnya pada televisi, adaptor hp, laptop, supply PC dan lainnya yang lebih modern. Hal tersebut karena adaptor switching hadir untuk menyempurnakan versi konvensional dari adaptor.
Dengan rangkaian yang berbeda dari tipe konvensional, jenis ini menggunakan trafo ukuran kecil atau traco switching, yang mempunyai seri ON OFF dan tegangan konstan. Didukung juga dengan efisiensi daya listrik sampai 83% dan frekuensi switching 20 kHz.
Contoh Skema Rangkaian Adaptor
Untuk mengetahui bagaimana skema rangkaiannya, maka gambar adaptor dapat membantu agar lebih memahami. Misalnya pada gambar rangkaian adaptor sederhana.
Dari rangkaian yang sederhana saja sudah bisa menghasilkan tegangan 12 Ampere dan kemampuan arus 3 Ampere. Di sisi lain, meski tergolong sederhana, tetapi adaptor mampu mensuplai rangkaian elektronika dengan relay 12 volt.
Cara Membuat Adaptor Sederhana
Nah, dari skema rangkaian adaptor sederhana yang sudah dibahas sebelumnya, Anda juga dapat membuatnya sendiri di rumah. Adapun komponen penyusun yang harus Anda siapkan untuk membuat adaptor sederhana 12 volt. Di antaranya adalah:
- 1 buah dioda 1-2 Ampere
- 1 buah trafo 1-2 Ampere
- 1 buah ELCO 25 watt
- Penstabil tegangan
- Filter
- Penyearah
- Kabel seperlunya/secukupnya
Selanjutnya, ikuti langkah-langkah membuat adaptor sederhana berikut ini:
- Siapkan semua alat, termasuk kabel untuk penyambungan.
- Solder bagian/kutub negatif (-) Elco ke O (CT trafo atau ground).
- Hubungan bagian positif (+) dari Elco ke Dioda.
- Hubungkan bagian anoda dioda ke trafo 12 volt.
- Jika tegangan ingin diubah, lakukan penambahan atau pengurangan nilai tegangan. Caranya, pindahkan tegangan anoda dioda ke trafo sesuai nilai tegangan yang Anda inginkan.
Perbedaan Adaptor dan Charger
Terakhir, seperti yang diulas pada pembahasan awal bahwa banyak orang yang menganggap adaptor adalah charger. Secara fisik dan fungsinya memang charger dan power adaptor hampir sama. Karena, kedua perangkat tersebut fungsinya sebagai catu daya.
Tetapi sebenarnya, baik power adaptor maupun charger mempunyai perbedaannya masing-masing. Berikut persamaan dan perbedaan di antara power adaptor dengan charger.
1. Fungsi
Power adaptor dapat menyuplai beberapa perangkat dalam sekali kerjanya. Sedangkan charger hanya dapat menyuplai satu jenis perangkat.
2. Tegangan yang Dihasilkan
Meski sama-sama mengubah arus bolak-balik menjadi searah, tetapi tegangan yang dihasilkan oleh adaptor dan charger, berbeda. Power adaptor menghasilkan output tegangan yang cukup besar, yaitu 3 volt, 9 volt, 12 volt dan sebagainya.
Tentu saja hal ini berbeda dengan tegangan yang dihasilkan oleh charger, yang jauh lebih kecil daripada output adaptor.
3. Frekuensi Tegangan
Adaptor mempunyai berbagai sistem tegangan, yang nantinya bisa disesuaikan dengan kebutuhan atau pemakaian. Berbeda halnya dengan charger yang frekuensi tegangannya tidak bisa berubah.
Pertanyaan Seputar Adaptor
Adaptor arus apa?
- Jadi sebuah adaptor akan mengubah arus listrik AC menjadi DC atau lebih dikenal dengan istilah Catu Daya DC.
Apa fungsi adaptor 12 volt?
- Adaptor 12 volt merupakan sebuah komponen elektro yang berfungsi untuk mengubah arus AC menjadi DC.
Bolehkah kita memakai adaptor voltase lebih besar?
- Secara aturan, kita tidak diperkenankan untuk menggunakan tegangan adaptor yang melebihi kapasitas yang ditentukan.
Jadi itulah pembahasan mengenai seluk beluk adaptor. Kita memang sering menggunakan adaptor tapi tidak banyak dari kita bahwa adaptor sendiri memiliki banyak jenis serta tersusun dari komponen tertentu untuk menunjang fungsinya.