Jika Anda merasa asing dengan benda bernama catu daya, mungkin benda power supply lebih dikenali. Catu daya adalah sebutan lain dari power supply, salah satu komponen penting yang terdapat dalam perangkat elektronik.
Jika Anda mengamati gambar catu daya, akan lebih mudah membedakan jenis-jenisnya atau memahami arti catu daya pada meteran listrik.
Hingga komponen yang menyusun rangkaian catu daya. Informasi selengkapnya dari catu daya dapat disimak berikut ini.
Daftar Isi
Pengertian Catu Daya
Catu daya adalah komponen yang menyediakan tegangan atau daya listrik bagi peralatan elektronik yang berada dalam rangkaiannya. Catu daya merupakan perangkat keras yang menjadi sumber listrik untuk perangkat elektronik yang membutuhkannya.
Saat beroperasi, perangkat elektronik membutuhkan pasokan daya listrik dari perangkat lain. Catu daya adalah sumber atau pemasoknya. Power yang dimiliki catu daya biasanya sekitar 150 sampai 350 watt.
Tegangan yang diberikan catu daya akan berbeda-beda menyesuaikan perangkat elektronik yang dirangkainya. Contoh catu daya ada pada perangkat komputer, laptop, televisi, radio hingga catu daya AC.
Fungsi Catu Daya
Fungsi catu daya adalah sebagai sumber atau pemasok tegangan (daya) listrik. Catu daya adalah perangkat yang mengubah tegangan AC (bolak-balik) yang berasal dari sumber utama, menjadi tegangan DC.
Alurnya dimulai dari PLN yang mendistribusikan arus AC kepada rumah-rumah atau trafo-trafo. Sedangkan peralatan elektronik yang digunakan di rumah tangga justru membutuhkan arus DC dalam kinerja dan fungsinya.
Sehingga, catu daya akan menerima dan mengubah tegangan AC dari PLN menjadi tegangan searah (DC). Lalu mengirimkannya ke berbagai peralatan elektronik yang sudah terpasang catu daya.
Komponen dan Cara Kerja Catu Daya
Dalam cara kerja catu daya, perangkat tersebut tersusun dari komponen yang berada di dalamnya. Jadi, komponen penyusun dan cara kerja catu daya secara singkatnya:
1. Transformator
Komponen utama catu daya adalah transformator atau trafo. Pada catu daya, trafo yang digunakan adalah jenis step down, karena kecilnya tegangan yang dibutuhkan. Trafo step down pada catu daya akan mengubah tegangan AC menjadi DC sekaligus menurunkannya.
2. Kapasitor
Komponen multifungsi dalam catu daya adalah kapasitor. Ketika kapasitor terkoneksi dengan sumber arus, maka tegangan akan disimpan dan sebaliknya ketika arus terputus. Kapasitor juga yang menstabilkan frekuensi gelombang.
3. Dioda
Komponen penting lainnya dalam catu daya adalah dioda. Catu daya menggunakan dioda bridge, dengan 2 input, 1 ground dan 1 output.
Dioda menjalankan fungsinya dalam melepas dan memblokir arus listrik. Dioda akan melakukan blocking tegangan AC dari sumber utama dan mengubah menjadi arus DC.
4. IC Voltage Regulator
Komponen mikrokontroler dalam catu daya adalah IC Voltage regulator. Komponen yang mengontrol arus AC serta mematangkan tegangan untuk selanjutnya didistribusikan ke perangkat yang terpasang.
5. Sekring
Komponen pengaman catu daya adalah sekring. Ketika mengalami lonjakan arus besar, sekring akan otomatis memutuskan daya khususnya di jalur input.
6. Saklar
Komponen pendamping (opsional) catu daya adalah saklar, yang membantu menghidupkan dan mematikan aliran. Tanpa saklar, catu daya tetap bisa bekerja.
7. Lampu indikator
Komponen tambahan catu daya adalah lampu indikator yang menandakan bahwa perangkat sedang beroperasi.
Klasifikasi Catu Daya
Catu daya dapat diklasifikasikan dari berbagai sudut pandang. Berikut adalah pengklasifikasian catu daya.
Klasifikasi Catu Daya Berdasarkan Bentuk
Dilihat dari bentuknya, catu daya diklasifikasikan menjadi 2 yaitu:
1. Internal Power Supply
Catu daya internal letaknya langsung terhubung atau menyatu dengan motherboard.
2. External Power Supply
Lain halnya dengan catu daya eksternal yang letaknya terpisah dari motherboard.
Klasifikasi Catu Daya Berdasarkan Fungsinya
Kemudian, catu daya juga bisa diklasifikasikan berdasarkan fungsinya, yaitu:
1. Adjustable Power Supply
Jenis catu daya yang sangat fleksibel adalah adjustable power supply. Apalagi, catu daya tersebut dilengkapi fitur untuk pengaturan arus dan tegangan listrik.
Adjustable power supply berdasar tipenya, terbagi menjadi regulated adjustable power supply dan unregulated adjustable power supply.
2. Regulated Power Supply
Regulated power supply dipilih karena mampu mengontrol arus dan tegangan listrik dengan baik. Sehingga ketika terjadi perubahan suhu, beban atau arus, maka arus dan tegangan dalam catu daya tetap terkendali (stabil).
3. Unregulated Power Supply
Unregulated power supply akan mengalami perubahan arus dan tegangan listrik, ketika sumber tegangan mengalaminya.
Klasifikasi Catu Daya Berdasarkan Konversinya
Terakhir, dilihat dari bagaimana konversinya, catu daya juga terbagi lagi menjadi 2 yaitu:
1. Catu Daya Linier
Catu daya linier dikonversikan langsung dengan inputnya. Catu daya linier banyak digunakan dalam perangkat elektronik.
2. Switching Power Supply
Sedangkan switching power supply dirangkai tanpa trafo. Sehingga menggunakan dioda penyearah untuk menyuplai dayanya.
Jenis-Jenis Catu Daya
Selain pengklasifikasiannya, catu daya juga terbagi jenis-jenisnya yang banyak dijual di pasaran. Jenis catu daya yang banyak digunakan adalah:
1. AC Power Supply
Jenis catu daya AC dapat mengkonversikan tegangan AC dan mengubahnya ke taraf tegangan lain.
2. DC Power Supply
Jenis catu daya DC memiliki polaritas tetap dan akan memberikan arus searah. Catu daya DC terbagi lagi menjadi 2 jenis, yakni:
- Linier regulator, yang mengubah tegangan DC menjadi lebih stabil.
- Catu daya AC to DC, yang mengubah arus bolak-balik menjadi searah.
3. Uninteruptible Power Supply (UPS)
Jenis catu daya UPS inilah yang sedikit berbeda dari jenis lainnya. Karena mempunyai 2 sumber arus listrik sekaligus. Posisinya berada di tegangan input, sedangkan yang lainnya berada di baterainya.
Arus listrik mengalir untuk mengisi baterai dan menyuplainya kepada perangkat elektronik. Kecuali jika terjadi kendala atau masalah pada sumber tegangan. Baterai tersebut yang menjadi penyedia sumber daya listrik.
4. Switch Mode Power Supply
Catu daya switch mode adalah jenis yang mampu menyearahkan dan memfilter tegangan AC yang ada pada input. Barulah mengubahnya menjadi tegangan DC.
5. Programmable Power Supply
Programmable power supply adalah jenis catu daya yang mampu mengontrol atau memprogram dengan remote. Remote tersebut bisa analog atau pun digital.
6. High Volt Power Supply
Jenis catu daya dengan tegangan terbesar yang dihasilkannya adalah high volt power supply. High volt power supply mampu menyuplai peralatan elektronika yang butuh tegangan tinggi.
Karena jenis catu daya ini menghasilkan hingga ribuan volt. Contoh penggunaan high volt power supply adalah pada mesin X-ray.
Cara Merawat Catu Daya
Di pasaran, banyak jenis catu daya yang dijual. Dari misalnya rangkaian catu daya 12 volt, 24 volt dan sebagainya. Catu daya juga membutuhkan perawatan yang benar, yaitu:
- Menggunakan catu daya dengan benar sesuai prosedur
- Membersihkannya dari debu yang menempel
- Pengecekkan berkala
- Menggunakan stabilizer
Pertanyaan Seputar Catu Daya
Apakah baterai termasuk catu daya?
- Ya, bateri termasuk dalam catu daya DC yang paling baik karena telah di desain khusus baik dari bentuk maupun fungsinya secara efektif
Contoh catu daya seperti apa?
- Jadi contoh catu daya yang bisa Anda temui di pasaran ada banyak macamnya, mulai dari yang 5 volt, 12 volt, 24 volt dan sebagainya.