Diantara banyaknya jenis penyimpanan portable, CD atau Compact Disk merupakan perangkat yang masih digunakan sampai saat ini. CD sendiri memiliki banyak jenis, ada yang hanya bisa ditulisi tapi tidak bisa dihapus dan ada yang bisa ditulisi dan bisa dihapus.
Untuk dapat memutar CD, maka dibutuhkan CD Drive baik di laptop maupun di perangkat komputer. biasanya CD masih digunakan untuk menyimpan musik, film dan sebagainya meskipun saat ini sudah mulai ditinggalkan.
Nah bagi Anda yang masih penasaran mengenai jenis penyimpanan portable generasi awal ini bisa coba simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
Daftar Isi
Pengertian CD
CD adalah singkatan dari Compact Disc. CD adalah salah satu dari jenis media penyimpanan yang portable. CD dapat merekam, menyimpan hingga memutar ulang baik audio, video maupun data lainnya, dengan bentuk digitalnya.
Bentuk CD adalah piringan bundar, lebih tepatnya berbahan substrat plastik polikarbonat yang bening, dengan lapisan logam reflektif dan pelindung dari plastik akrilik yang bening. CD berukuran diameternya sekitar 120 mm atau 4,75 inchi, ketebalan 1,2 mm atau 0,05 inchi.
CD memiliki track pitch atau jarak terdekat antar segmen sekitar 1,6 mm. Sekeping CD memiliki berat 15-20 gram. Nah, komponen pembuat CD tersebut memiliki sifat magnetis, yang dapat dialiri listrik.
Untuk membaca data atau file isinya, CD harus dibantu dengan CD player. Sebuah CD hanya mampu menyimpan data 700 MB atau sekitar audio berdurasi 80 menit. Tidak sebesar DVD maupun VCD.
Sejarah CD
CD pertama ditemukan oleh seorang fisikawan Amerika, James Russell, di tahun 1960. Kemudian tahun 1980 baru dikenalkan pada publik oleh Philips dan Sony. Kaset CD dahulu hanya sebagai media penyimpanan audio untuk aktivitas recording.
Kolaborasi Philips dan Sony untuk membuat format standar dengan teknologi player berhasil dilakukan. Berbekal label, aluminium, polycarbonate plastic dan acrylic yang menjadi bahan dari CD.
CD memulai perkembangannya dengan waktu perilisan resminya tahun 1982 dan puncak penjualannya tahun 2000. Saat itulah sekitar 2.445 juta keping CD berhasil terjual di berbagai negara. Hingga kemudian berkembang menjadi CD ROM dan berinovasi dengan berbagai tipenya.
Fungsi CD
Fungsi CD yang utama adalah menjadi media penyimpanan dari data digital. Bukan hanya data dalam bentuk tulisan yang bisa disimpan oleh CD. Tetapi juga gambar, audio, video hingga program perangkat lunak untuk komputer.
Pastinya sudah banyak software (program perangkat lunak) yang disimpan dalam CD. Sehingga memudahkan untuk publik meng-install maupun mentransfernya ke berbagai komputer.
Jenis CD
Setelah memahami pengertian CD dan fungsinya, maka yang tak kalah penting adalah jenis-jenis CD yang beragam. Di antara jenis CD adalah:
1. CD standar
CD standar atau CD–R adalah jenis CD yang hanya dapat memainkan atau mendengar audio, tanpa bisa menulis data. CD-R hanya bisa menulis data (di awal) tanpa bisa menghapusnya. Artinya, data yang disimpan oleh CD-R hanya sekali. CD-R menyimpan audio/musik berdurasi 74-80 menit. Karena itu juga, CD-R dahulu banyak digunakan seniman untuk rekaman album musik berformat CD-R. Hal itulah yang membuat CD-R pernah populer pada masanya.
2. Mini CD
Mini CD adalah versi kecil dari CD dengan lebar 3 inchi dan kemampuan simpannya hanya 210 MB atau audio berdurasi 24 menit. Mini CD memiliki ukuran diameter 60-80 mm. Kapasitas dari mini CD yaitu data sampai 185-210 MB atau audio berdurasi maksimal 24 menit.
3. CD-ROM
CD-ROM atau CD Read Only Memory adalah jenis yang hanya dapat melihat atau membaca data atau musik. Dengan kapasitas penyimpanan 650-700 MB, CD-ROM sifatnya removable dan relatif terjangkau harganya.
4. CD-RW
CD-RW atau CD Read Write atau CD Rewritable adalah jenis terbaik dari CD. CD-RW mampu menulis, melihat dan bahkan menghapus semua data yang disimpannya. Pada CD-RW ini bukan hanya sekali pakai, tetapi berulang kali meskipun sudah dihapus dan diganti.
Data dapat ditulis berulang hingga 1000x tanpa mengurangi kualitasnya. Selain itu, CD-RW mampu menyimpan data sampai 700 MB, sehingga juga bisa sebagai pengganti flashdisk.
Cara Kerja CD
Dibutuhkan CD player untuk membaca piringan CD. Maka, untuk bekerja CD dilengkapi komponen utama, seperti:
- Laser lens
Laser lens adalah komponen pembaca tonjolan dalam CD.
- Tracking mechanism
Tracking mechanism adalah komponen penggerak laser lens agar arahnya sesuai pergerakan spiral.
- Drive monitor
Drive monitor adalah komponen pemutar CD dengan kecepatan 200-500 rpm.
Dimulai dari laser lens yang mengeluarkan laser ke keping CD. Laser yang sampai pada tonjolan, akan ada sinar yang memantul ke optical pickup. Pantulan tersebut akan membaca setiap sinyal bit.
Sinyal bit diolah menjadi data analog dan dikirim ke signal amplifier. Komputer akan menerima dan mengidentifikasi pengenalan data analog. Hasilnya akan muncul di monitor.
Cara kerja CD adalah dari data yang disimpan olehnya. Data tersebut selanjutnya direkam. Kemudian untuk membacanya, maka CD membutuhkan kumparan pengonduksi atau head.
Lalu, dari sisi komputer, cara kerja CD cukup mudah. Pengguna hanya perlu memasukkan CD melalui slot disk CD (CD player). Posisikan CD menghadap atas, barulah tutup slot disk-nya.
Komputer akan otomatis memutar CD, dengan menampilkan pilihan untuk memutar musik atau membuka program tertentu agar data di dalamnya terbuka. Kalau tidak, pengguna bisa membuka file explorer (Windows) atau finder (Mac) dan memilih opsi drive disk. Double click ikon drive CD untuk membuka datanya.
Kelebihan dan Kekurangan CD
Di balik perjalanan, CD berkembang dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Apalagi jika dibandingkan dengan media penyimpanan yang semakin modern. Baik dari segi penampilan, harga bahkan teknologi yang dimilikinya.
Untuk kelebihan CD antara lain adalah:
- Harga jual CD lebih terjangkau.
- Mampu menyimpan file audio dengan kualitas yang mumpuni dan sangat jernih. Karena itulah sampai sekarang pun, CD masih banyak dipakai di industri musik.
- CD memberikan akses yang sangat mudah ketika pengguna akan membuka file di dalamnya. Maka dari itu juga, CD dapat langsung diputar/dimainkan bukan hanya melalui komputer. Tetapi juga televisi.
- Tidak mudah crash
- Biaya produksi (penyimpanan data) menggunakan CD relatif lebih murah.
- CD relatif lebih aman dari serangan virus daripada media penyimpanan lain.
- Lebih banyak dipilih untuk penyimpanan paket tertentu. Misalnya program perangkat lunak, materi pembelajaran, kiat-kiat atau tips trik tertentu bahkan hingga contoh atau simulasi soal ujian/tes.
- Pada masanya, CD diandalkan karena menjadi alat penyimpanan terbesar. Satu-satunya alat yang kapasitas simpannya sampai 700 MB.
Sedangkan di sisi lainnya, kekurangan CD adalah sebagai berikut:
- Dari segi fisik, bahan CD mudah tergores.
- Goresan pada lempeng CD juga membuat data yang disimpannya mudah hilang.
- CD kurang praktis jika dibawa dalam jumlah yang banyak.
- Kehadiran DVD dan VCD membuat penggunaan CD menurun. Karena, salah satu perbedaan CD dan DVD atau pun VCD adalah kapasitasnya. Kapasitas CD maksimal 700 MB. Tidak seperti DVD yang kapasitasnya bisa sampai 4.830 MB.
- Kecepatan tulis dan baca CD lebih lambat daripada rifalnya, DVD maupun VCD.
- Proses penyimpanan data atau burning CD membutuhkan software tertentu yang harus terlebih dahulu di-install pada komputer. Tentu saja tidak semudah cara penyimpanan data menggunakan flashdisk maupun external harddisk.
Jadi itulah pembahasan mengenai apa itu CD (Compact Disk). Sebenarnya generasi CD sudah diganti menjadi DVD yang mana lebih besar kapasitasnya dan dapat lebih kompatibel dengan berbagai macam drive. Semoga bermanfaat