Kabel Koaksial Adalah – Di tengah kemajuan teknologi yang pesat, kecintaan akan elektronika semakin merajai hati berbagai tingkatan generasi. Mempelajari berbagai komponen dalam sebuah rangkaian listrik dalam berbagai macam alat-alat elektronik merupakan langkah awal yang dapat ditempuh!
Dalam rangka memperkenalkan berbagai komponen peralatan listrik, pembahasan kami kali ini jatuh kepada kabel koaksial (coaxial cable). Definisi (pengertian) umum, jenis, dan fungsi secara mendalam kami kupas mendalam sebagai dasar ilmu elektronika. Pastikan, jangan sampai ada yang terlewat!
Daftar Isi
Kabel Koaksial
Kabel koaksial adalah: (coaxial cable), jenis kabel yang digunakan untuk menghantarkan sinyal frekuensi tinggi dan minim kehilangan sinyal.
Kabel ini terdiri dari inti konduktor tengah yang dikelilingi oleh isolator, diikuti oleh sebuah lapisan konduktor silindris (seringkali berupa jalinan logam), dan kemudian dikelilingi oleh pelindung luar atau mantel.
Kabel koaksial berbentuk selayakanya kabel pada umumnya, dengan tujuan penciptaan transmitter (penghantar) informasi. Sebagai catatan, segala informasi yang dibawa oleh koaksial telah mengalami perubahan wujud dalam bentuk sinyal listrik.
Wujud nyata dari kinerja koaksial terlihat pada program televisi dan berbagai macam saluran komunikasi (audio, seperti radio) lain. Kabel koaksial hanya dapat diterapkan pada interlocal (jarak dekat), dengan maksimal jarak 2,000 km.
Sejarah Kabel Koaksial
Tercatat, bahwa kabel koaksial telah lahir sejak tahun 1920, dan terus mengalami perkembangan signifikan. Di tahun 1941, kabel koaksial berjeni L1 menjalankan debutnya sebagai penggubung informasi (televisi) antar wilayah di Amerika Timur.
Tidak ada yang dapat menghentikan proses pengembangan dan pembaharuan kabel koaksial hingga detik ini, puluhan tahun kemudian. Jika Anda melakukan inspeksi pasar, saat ini, Anda akan menemukan berbagai tipe kabel koaksial dengan spesifikasi yang bermacam-macam.
Fungsi Kabel Koaksial
Setelah mempelajari definisi umum serta fungsi, sudah saatnya bagi Anda untuk memahami berbagai fungsi utama dari kabel koaksial adalah. Yuk, perhatikan daftar fungsinya di bawah ini:
- Sebagai sarana penghantar (transmission) berasio cukup lebar dalam bentuk frekuensi. Pembagian frekuensi dimanfaatkan ke dalam berbagai teknologi canggih, seperti: radio receivers & transmitters, broadband internet networking, dan tentunya TV kabel.
- Terdiri dari 2 komponen pembangun penting: kabel tembaga & pelindung logam, keduanya memperoleh kemampuan untuk mengurangi ancaman dari gangguan sinyal.
- Tentunya, kabel koaksial merupakan penghubung dari antar perangkat, contoh: perangkat keras computer ke media perangkat lain.
Fungsi kabel koaksial adalah untuk menghantarkan sinyal frekuensi tinggi dengan perlindungan dari gangguan luar, sering digunakan dalam sistem televisi kabel, internet broadband, dan aplikasi radio frekuensi.
Jenis Kabel Koaksial
Sedikit kami singgung sebelumnya, kabel koaksial (saat ini) telah tercipta dengan berbagai macam jenis yang disesuiakan dengan fungsinya. Nah, setelah ini, kami akan membuka wawasan Anda untuk mengenal beragam spesifikasi yang dimiliki oleh beragam tipe kabel koaksial.
Jadi, pastikan untuk memilih kabel yang tepat, sesuai dengan kebutuhan Anda:
1. Triaxial Cable
Jenis berikutnya adalah triaxial cable. Menjadi kabel koaksial dengan tingkat ketahanan dari gangguan electromagnetic dan gangguan external lainnya. Semua berkat penciptaan kabel berlapis 3, terdiri atas: pelindung, isolator, dan lapisan selubung.
Kekuatan ketahanan triaxial turut berkaitan dengan ukuran isolator yang berkuruan besar (lebih dari normal isolator). Secara umum, triaxial cable sudah terancang dengan ukuran kapasitas bandwidth & konduktor yang juga lebih besar.
2. Hard-Line
Hard line merupakan tipe standard umum dari kabel koaksial, mengandalkan tabung tembaga yang terlindungi dengan lapisan logam lain. Material logam umumnya menggunakan tembanga & alumunium.
Tabung sendiri kerap terbuat dari emas atau silver. Fungsi hard line diantaranya sebagai sambungan antenna ke sebuah pemancar, contohnya dalam kasus radio broadcasting, serta untuk keperluan hubungan penghantar komunikasi dalam area militer.
3. Radiating Cable
Jenis berikutnya ialah radiating cable, dimana memiliki structural komponen yang tidak berbeda di hard line, namun dengan kegunaan dan fungsi yang lebih spesifik. Kabel ini juga dikenal dengan nama lain, yaitu leaky cable.
Pengoperasian koaksial jenis ini mengantungkan panjang ukuran frekuensi (pada pita radio) dan panjang dari gelombang RF. Kabel radiating mampu memberikan efek “kebocoran” (leaking) yang dapat membagi frekuensi menjadi dua arah: penerima (receiver) & pemancar (transmitter).
4. Rigid Line
Rigid line merupakan kabel koaksial dengan tipe tubuh yang kaku, disebabkan oleh keberadaan sebuah pipa yang terbentuk dari 2 tabung tembaga. Saking kakunya, pengguna wajib menyiapkan sarana lain untuk membelokkannya (elbow).
Dalam pemasangannya, untuk tetap konsentris, diperlukan dukungan dari penyangga PTFE dalam jangka ukuran permeter. Fungsi utama rigid line adalah sebagai penghantar (interkoneksi) frekuensi (radio) dengan komponen perangkat RF.
Anda wajib menganakan pelindung cuaca jika ingin menggunakannya di area outdoor. Terdapat sub–cable dari varian rigid line, yaitu semi–rigid cable.
Kelebihan dan Kekurangan Kabel Koaksial
Kelebihan dan kekurangan bak seperti dua sisi koin yang tak terkecuali menempel pada kabel koaksial. Kebijaksaan penggunaan harus diterapkan untuk menimbang-nimbang kedua sisi ini, sehingga Anda mampu mencapai hasil terbaik, sesuai dengan sifat keperluan.
Berikut, kami singkapkan kelebihan serta kekurangan yang menempel pada kabel koaksial:
Kelebihan
- Dapat memaksimalkan penyaluran jarak pendek pendek pada gelombang-mikro.
- Semakin tinggi frekuensi yang dihantarkan, maka ketahanan arus-pun mengecil.
- Cukup kokok untuk menghadapi gangguan eksternal.
- Dilengkapi dengan ukuran bandwidth yang tergolong besar.
- Memiliki daya salur sinyal listrik yang lebih besar jika dibandingkan dengan kabel kawat normal.
- Kabel berukuran lebih panjang ketimbang twister pair cable.
- Memiliki fungsi yang lebih komplit: sebagai penghantar data digital sekaligus data analog.
- Memiliki peluang resiko gangguan (trouble, error) yang lebih kecil ketimbang pesaingnya yang lain, dan terakhir
- Terjual dengan harga yang terbilang lebih ramah kantong.
Kekurangan
- Konektivitas device dibatasi dengan 30 unit.
- Beresiko terkena gangguan konektivitas jika dipasang langsung menempel dengan tanah.
- Bentuk fisik kabel yang tidak fleksibel, sulit untuk ditekuk, dibengkokkan, apalagi digulung.
- Kabel koaksial tersohor akan pemasangannya yang rumit dan kompleks.
- Sistem kabel yang mudah berubah dipengaruhi oleh suhu.
- Disebabkan oleh besarnya redaman, pengguna diharuskan memasang beberapa repeater agar menjaga stabilitas sinyal.
- Meskipun harga unit termasuk miring, berbeda halnya dengan biaya pemeliharaan yang cukup menguras dompet.
Jenis Konektor Kabel Koaksial
Setelah memahami system kerja, definis, pembagian tipe, hingga kelebihan serta kekurangan dari kabel koaksial, kini saatnya bagi Anda untuk pempelajari berbagai jenis konektor yang merupakan satu komponen penting dalam pemasangan kabel koaksial.
Konektor inilah yang memungkinkan koaksial terhubung dengan perangkat atau device lain. Pemilihan konektor juga tidak boleh asal-asalan, sebab konektor juga memiliki tipe dan kegunaannya tersendiri. Di bawah ini merupakan rangkuman jenis konektor yang tersedia di pasaran:
- Konektor F: merupakan konektor yang diperlukan dalam pemasangan TV digital dan kabel, dengan tipe RG59 & RG6.
- Threaded Neil-Concelman (TNC): dengan intensitas penghantar sebesar 12Ghz, umum digunakan dalam sambungan telekomunikasi (telepon audio).
- SubMiniature version B (SMB): diterapkan sebagai konektor penghubung ke perangkat keras peralatan komunikasi.
- SubMiniature version A (SMA): dengan kecepatan maksimal penghantar 18hz, SMA biasa digunakan sebagai penghubung koneksi antenna dari internet Wi-Fi & ponsel. Tipe konektor ini juga cocok dipakai untuk transmitter gelombang radio hingga mikro.
- Bayonet Neil-Concelman (BNC): merupakan konektor yang dipakai sebagai transmisi sinyal video & audio, CCTV, hingga TV, dengan kecepatan 4Ghz.
- Radio Corporation of America (RCA): merupakan konektor standard yang digunakan pada system penghantaran video & audio (seperti TV). Dikenal dengan nama A/V, konektor terpilah menjadi 3 jenis: putih, kuning, dan merah.
Harga Pasaran Kabel Koaksial
Berikut adalah contoh list harga dari kabel koaksial di pasar:
- Harga BNC metal, RG6, dan RG59 = Rp. 3.000
- Harga R59 + power Maintech = Rp. 1.078.700
- Harga R6 Avtech = Rp. 1.123.000
Pertanyaan Tentang Kabel Koaksial
Berikut beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang kabel koaksial:
Apa itu kabel koaksial?
- Kabel koaksial adalah kabel yang digunakan untuk menghantarkan sinyal frekuensi tinggi dengan inti konduktor yang dikelilingi oleh isolator dan lapisan konduktor luar.
Apa keunggulan kabel koaksial?
- Kabel koaksial memiliki kapasitas bandwidth tinggi dan mampu melindungi sinyal dari gangguan luar.
Untuk apa kabel koaksial biasa digunakan?
- Biasa digunakan untuk sistem televisi kabel, internet broadband, dan aplikasi radio frekuensi.
Apa perbedaan antara RG-6 dan RG-59?
- RG-6 lebih disukai untuk frekuensi tinggi seperti TV satelit, sementara RG-59 biasanya digunakan untuk video dan CCTV.
Bisakah kabel koaksial digunakan untuk internet?
- Ya, kabel koaksial sering digunakan untuk layanan internet broadband, terutama oleh penyedia layanan kabel.
Seberapa panjang jarak maksimal untuk kabel koaksial?
- Bergantung pada aplikasi dan jenis kabel, tetapi kerugian sinyal akan meningkat dengan panjang kabel. Untuk banyak aplikasi, jarak 100-200 meter dianggap sebagai batas tanpa penguat sinyal.
Apa itu impedansi dalam kabel koaksial?
- Impedansi adalah hambatan listrik yang spesifik pada kabel, sering diukur dalam ohm, seperti 50 ohm atau 75 ohm, tergantung jenis kabel koaksial.