Piezoelectric Buzzer Adalah – Dunia elektroknik dan listrik menjadi satu diantara industry dengan perkembangan terpesat di dunia. Tidak ada satupun negara, kota, bahkan desa yang tak membutuhkan perangkat elektronik listrik. Penciptaan ragam perangkat ini juga mengacu pada fungsinya yang dianggap vital (penting).
Kali ini, kami mencoba membagikan satu perangkat elektronik, bernama Piezoelectric Buzzer, yang rupa-rupanya menjadi komponen penting dalam semua obyek berkategori “alarm”, namun hampir-hampir tidak pernah diperdengarkan namanya. Penasaran? Langsung baca di bawah ini, yuk!
Daftar Isi
Piezoelectric Buzzer Adalah
Piezoelectric Buzzer adalah satu nama komponen mesin yang terdapat di dalam peralatan elektronik berdesain alarm. Dimana peralatan tersebut menjadikan gelombang bunyi sebagai persenjataan utama mereka.
Secara pengertian, Piezoelectric sendiri diartikan sebagai sebuah muatan listrik yang terwujud dalam akumulasi benda-benda padat seperti tulang, ceramic, kristal, dan lainnya. Sedang Buzzer (disebut juga beeper), jika diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia memiliki arti bel.
Sehingga, pengertian secara keseluruhan dari Piezoelectric Buzzer adalah sebuah bel pencipta gelombang suara yang tercipta dari muatan listrik, dengan sumber berbagai variasi benda padat seperti bebatuan (kristal, keramik), atau benda padat biologi lain, seperti tulang, protein, dan DNA.
Fungsi Piezoelectric Buzzer
Fungsi utama dari Piezoelectric Buzzer adalah menciptakan gelombang suara (bunyi) pada benda eletronik khusus bernama alarm. Alarm sendiri memiliki tujuan fungsi yang sangat luas dalam penerapannya di kehidupan keseharian hingga dunia industry kerja.
Meski secara garis besar, penggunaan umum terluas dari Piezoelectric Buzzer berpusat dalam penunjangan system keamanan. Contoh-contoh gamblang terlihat berikut ini:
- Klakson dan sirine pada alat transportasi umum, seperti: sepeda motor, mobil, truck, hingga kapal.
- Sirine dalam system pengamanan sebuah bangunan (perumahan pribadi, hingga kantor-kantor, dan gedung-gedung umum). Bertujuan untuk memperingatkan adanya bahaya (pencuri, hingga kebakaran).
Tetapi, tentunya, sebagai Masyarakat umum, kita juga turut merasakan kegunaan Piezoelectric Buzzer dalam kehidupan sehari-hari, loh! Yaitu berwujud dalam jam alarm yang ada di atas meja Anda semua! Sebagai penanda waktu yang dapat diatur sesuai dengan keinginan penggunanya.
Cara Kerja Piezoelectric Buzzer
Sistem cara kerja yang dianut oleh Piezoelectric Buzzer memanfaatkan muatan listrik dalam system mekanisme yang masih memiliki relasi dengan momen dipol listrik (electric dipole moments).
Namun, kami akan merangkumnya secara sederhana, sehingga mudah dipahami oleh para Pembaca. Terdapat 2 jenis cara kerja dari Piezoelectric Buzzer:
- Aliran listrik akan mengaliri area kumparan buzzer, mengundang adanya gelombang elektromagnetik. Jalur gerakan gelombang dipengaruhi oleh polaritas magnet, yang pada dasarnya bergerak dari dalam ke luar kumparan.
- Menggunakan system diagfragma bolak-balik, dengan menciptakan getaran pada udara di sekitar, yang pada akhirnya mewujudkan sebuah gelombang suara (bunyi).
Perlu diperhatikan, setiap Buzzer memiliki kebutuhan besaran suara yang berbeda, yang berbanding lurus dengan tegangan listrik yang dibutuhkan.
Tentunya, semuanya itu juga berkaitan erat dengan spesifikasi komponen, seperti mikrokontroler, besaran tampungan voltase pada komponen (seperti Buzzer 5v), hingga kekuatan resistensi buzzer.
Jenis Piezoelectric Buzzer
Selayaknya berbagai komponen elektrik lainnya, Piezoelectric Buzzer juga terdiri dari beragam jenis yang berbeda. Tiap jenis memiliki sirkuit serta frekuensi yang berbeda, sesuai dengan kegunaannya (catatan: Piezoelectic Buzzer membutuhkan gelombang frekuenzi pada kisaran 1 – 5 KHz).
Selain itu, variasi jenis Buzzer di bawah ini, umumnya, juga diperdagangkan dengan harga yang tergolong murah. Dengan desain kecil dan ringan, Buzzer dapat diterapkan dengan praktis sesuai dengan keinginan penggunanya.
1. Electric Magnetic Piezoelectric Buzzer
Electric Magnetic Piezoelectric Buzzer menjadi jenis pertama yang dapat kami perkenalkan. Seperti namanya, buzzer ini digerakkan dengan 2 sumber kekuatan utama, yaitu: magnet & listrik, dengan system gerakan polaritas pada terminal + (plus) & terminal – (minus).
Buzzer ini berkerja dengan sempurna berkat susunan mesin-mesin penggerak utama, berupa: isolator internal, tegangan DC, dan juga komponen berbentuk logam tipis yang mampu bergetar.
Sedang untuk menghidupkannya (mengaktifkan), Electric Magnet Piezoelectric Buzzer memerlukan dorongan daya yang bersumber dari komponen: adaptor, baterai, atau aki. Contoh benda keseharian yang diketahui menggunakan Electric Magnetic Buzzer adalah mini alarm switch.
Tenaga listrik yang mengaliri jenis ini berproses melalui alur tahapan seperti ini:
- Sengatan aliran dari tegangan DC akan masuk mengaliri isolator internal yang menyebabkan terjadinya isolasi pada komponen lempengan Piezoelectric. Dari proses isolasi tersebut, terwujudlah bunyi yang dapat didengar oleh telinga telanjang manusia.
2. Crystal Piezoelectric Buzzer
Crystal Piezoelectric Buzzer merupakan bel yang tercipta mengandalkan sumber dari kristal. Dapat dikatakan, bahwa kristal menjadi kontruksi utama yang mewujudkan gelombang bunyi, melalui dukungan perangkat lain, seperti: isolator, AC blok atau AC sinus, dan driver.
Diketahui, terdapat 2 golongan kelas kristal yang mempengaruhi kerja dari Piezoelectric, yaitu: kristal berpolar & kristal tidak berpolar. Berikut adalah contoh-contoh kristal yang bermuatan listrik Piezoelectric: langasite, lithium tantalate, berlinite, quartz, dan gallium orthophosphate.
3. Magnetic Piezoelectric Buzzer
Jenis selanjutnya ialah Magnetic Piezoelectric Buzzer. Berukuran kecil, Buzzer ini memiliki desain tubuh yang cukup simple, yaitu: sebuah tabung (bundaran hitam) yang terhubung dengan sebuah lempengan kotak, melalui 2 buah kabel utama (umumnya berwarna merah dan hitam).
Guna menciptakan gelombang bunyi, Magnetic Piezoelectric Buzzer mengaplikasikan system kerja sebagai berikut:
- Menyalurkan kekuatan dari aliran tegangan AC & isolator kepada perangkat pembangun di dalamnya, selayaknya: membrane logam (bentuk tipis), kawat-kawat tembaga, dan tentunya, inti logam Buzzer. Setelahnya, barulah suatu gelombang bunyi dapat terbentuk.
Penerapan nyata dari Magnetic Piezoelectric Buzzer yang kerap kita manfaatkan namun tidak kita ketahui adalah penggunaannya dalam rangkai peralatan elektronik computer & laptop.
4. Arduino Piezoelectric Buzzer
Arduino Piezoelectric Buzzer menjadi jenis terakhir yang terbilang cukup rumit. Ia terkenal sebagai komponen vital dalam rangkaian listrik peralatan berkategori alarm. Perlu diketahui, Arduino hanya mampu menghasilkan bunyi dengan daya tegangan khusus yang spesifik, contoh:
- Tegangan dengan frekuensi 3v – 12v DC2, dengan kekuatan resistensi kurang lebihnya sebesar 3/16R dan 16 ohm.
Arduino turut terbagun dalam spesifikasi detail, yang terbagi menjadi 2 golongan, sesuai dengan system cara kerjanya, yaitu:
- Arduino Buzzer Aktif: dimana isolator mendapatkan aliran kekuatan dari tegangan DC, sehingga mampu menghasilkan bunyi dengan nada yang konsisten (sama).
- Arduino Buzzer Pasif: terdiri dari rangkaian yang khusus yang bertujuan untuk mengatur gelombang frekuensi melalui mikrokontroler. Bunyi yang dihasilkan akan terwujud dalam nada yang bervariasi (tidak konsisten).
Secara umum, Arduino Piezoelectric Buzzer memiliki 2 fungsi utama yang berkaitan dengan sifatnya:
- Arduino Buzzer Aktif: yaitu penghasil suara stand alone atau secara mandiri (tunggal, sendiri), dengan dukungan daya listrik.
- Arduino Buzzer Pasifik: yaitu penghasil suara dengan pengadaptasian program khusus yang dapat mengatur nada bunyi yang keluar (tinggi & rendahnya).
Berikutnya, kami akan membagikan 3 jenis program yang teraplikasi dalam Piezoelectric Buzzer berjenis Arduino ini.
Arduino Ultrasonic HC-SR04
Terdiri dari 6 buah komponen, contoh: software IDE, breadboard, dan sensor HC-SR04 yang bekerjasama menghasilkan gelombang bunyi.
Arduino Umum
Dimana pengaktifan progam melalui konfigurasi Arduino GND pada: kutub negative pada buzzer. Sedang 6 pin lainnya pada kutub positive buzzer. Contoh komponen: Arduino Uno & software.
Arduino Push Button
Bekerja dengan memanfaatkan 6 buah komponen program untuk menghasilkan suatu bunyi. Contoh program ialah: sensor HC-SR04 Ultrasonic, Push Button, dan software.