Potensiometer Adalah sebuah alat yang biasa digunakan untuk mengontrol baik tegangan, arus maupun hambatan listrik pada sebuah rangkaian. Contohnya saja Anda bisa menjumpainya pada tombol radio untuk pengaturan frekuensi.
Jadi alat ini secara fungsi memang mirip seperti resistor dan terdapat beberapa jenis yang bisa kita jumpai di pasaran seperti multiturn, logaritmik dan linier.
Lantas bagaimana cara kerja potensiometer, jenis, serta simbol yang digunakannya? untuk mengetahui lebih jelas pembahasan materi pontensiometer bisa simak pembahasan lengkap di bawah ini
Daftar Isi
Pengertian Potensiometer
Potensiometer adalah satu dari tipe resistor yang memiliki 3 terminal. yang bertugas mengatur arus, resistansi dan tegangan listrik pada rangkaian elektronik. Dan merupakan resistor jenis variabel, yang bekerja secara variatif dalam mengatur nilai resistansi.
Potensiometer menjadi salah satu jenis resistor yang nilai resistansinya berubah-ubah dan atau bisa diatur sesuai kehendak penggunanya. Sedangkan untuk nilai potensiometer yang sering digunakan biasanya antara 1 kΩ, 5 kΩ, 10 kΩ, 20 kΩ, 25 kΩ, 50 kΩ hingga 100 kΩ.
Potensiometer misalnya diaplikasikan untuk tombol pada radio. Ketika Anda mengatur frekuensi pada radio dari tombolnya, nantinya resistansi pada rangkaian listrik akan berubah. Kemudian menyebabkan frekuensi yang ditangkap oleh radio, ikut berubah.
Potensiometer dipilih karena kelebihannya seperti ukurannya yang kecil sehingga lebih praktis, high reliability, disipasi dayanya rendah serta sensitivitasnya yang berbanding lurus dengan panjang hambatan.
Meski demikian, ada kekurangan potensiometer yang harus diantisipasi. Yaitu suhu di sekitar potensiometer bisa sangat mempengaruhi kinerjanya. Selain itu, tidak adanya faktor lain (eksternal) yang bisa mempengaruhi input maupun output potensiometer.
Simbol Potensiometer
Untuk simbol potensiometer yang biasa digunakan dalam bidang elektronika hanya ada 2 bentuk atau versinya. Versi simbol potensiometer adalah:
- Simbol potensiometer versi IEC atau organisasi standarisasi Internasional: disimbolkan dengan bentuk seperti kotak panjang di antara 2 buah garis lurus.
- Simbol potensiometer versi ANSI (American National Standart Institute): disimbolkan dengan garis zig-zag yang diapit oleh dua buah garis lurus.
Struktur Potensiometer
Selanjutnya, jika Anda sudah memperhatikan gambar potensiometer, maka akan terlihat komponen apa saja yang menjadi struktur utamanya. Apalagi, rangkaian potensiometer hanya disusun dari 3 komponen dasarnya. Ketiga komponen yang menjadi struktur potensiometer adalah di antaranya:
1. Elemen resistif
Elemen resistif adalah komponen potensiometer yang dibuat jalur melingkar dan berbahan resistif. Di antaranya seperti plastik partikel karbon, kawat resistansi atau pun grafit.
2. Terminal
Terminal pada potensiometer maksudnya adalah ketiga kaki konduktor atau biasanya merupakan logam. Di mana, ketiga kaki tersebut dihubungkan dengan ujung elemen resistif dan terkoneksi dengan rangkaian. Terminal (kaki) bisa disusun paralel atau pun seri.
3. Wiper (penyapu)
Wiper adalah komponen yang berupa terminal yang terletak di bagian tengah atau kaki ketiga. Wiper adalah komponen yang mengatur nilai resistansi dan arus yang akan masuk ke setiap terminal.
Fungsi Potensiometer
Rangkaian potensiometer memiliki beragam fungsi yang penting pada sebuah rangkaian listrik. Di antara fungsi potensiometer adalah sebagai berikut:
- Potensiometer memiliki fungsi dasar sebagai pengatur frekuensi sinyal radio.
- Potensiometer berfungsi dalam pengaturan tingkat volume perangkat video atau pun audio. Pada fungsi inilah wiper dihubungkan dengan penerima suara dari sebuah rangkaian.
- Fungsi potensiometer sebagai pengendali sinyal di setiap levelnya.
- Potensiometer dapat mengatur besar kecilnya tegangan pada catu daya (power supply). Wiper akan mengatur nilai hambatan. Jika nilai hambatannya meningkat, maka tegangannya ikut naik.
- Fungsi lainnya dari potensiometer adalah pembagi tegangan arus listrik yang masuk ke rangkaian.
- Fungsi potensiometer pada arduino dapat memberikan kontrol analog, misalnya pengaturan tingkat kecerahan LED maupun kecepatan motor. Potensiometer dapat mengontrol LED dengan menyesuaikan tegangan yang didapatkannya.
Jenis-Jenis Potensiometer
Jenis potensiometer dapat dibagi berdasarkan cara kerjanya. Jenis-jenis potensiometer antara lain adalah:
1. Potensiometer Manual
Potensiometer manual adalah jenis yang cara kerjanya hanya dengan digeser atau pun diputar, sesuai dengan gerakan dari pemakainya (operator). Maka dari itulah, potensiometer manual dibagi lagi menjadi 2 jenis, yaitu:
2. Potensiometer Slide atau Slider (potensiometer geser)
Dari namanya saja sudah nampak kalau potensiometer tipe slider ini bekerjanya adalah dengan digeser. Tuas wiper harus digeser-geser ke kanan atau kiri, dengan jari tangan Anda, agar nilai resistansi-nya berubah.
3. Potensiometer Rotary (potensiometer putar)
Seperti namanya, bahwa potensiometer rotary cara bekerjanya adalah dengan adanya putaran. Nilai resistansi hanya bisa diatur apabila Anda memutar tuas wiper. Nah, potensiometer tipe rotary inilah yang biasa dipakai pada pengatur volume audio, seperti pada radio atau Televisi tabung jaman dulu.
4. Potensiometer Trimmer (obeng)
Potensiometer trimmer adalah versi mini dari potensiometer rotary. Anda harus menggunakan bantuan obeng, untuk mengatur naik turunnya nilai resistansi dari sebuah rangkaian elektronik.
5. Potensiometer Digital
Potensiometer digital adalah tipe yang lebih dinilai lebih modern daripada tipe manualnya potensiometer. Cara bekerjanya adalah dengan sistem digital dan digunakan misalnya untuk memotong sinyal analog dari mikrokontroler.
6. Rheostat
Tipe lain dari potensiometer selanjutnya adalah rheostat. Di mana, rheostat adalah resistor yang variabelnya tunggal, dengan 2 buah terminal serta lebih banyak diterapkan untuk arus yang bertegangan tinggi.
Cara Kerja Potensiometer
Berikutnya adalah bagaimana rangkaian potensiometer itu bekerja. Cara kerja potensiometer adalah melalui pengendalian resistansi yang terdapat pada rangkaian potensiometer. Ketika potensiometer mendapatkan hambatan (resistansi) yang besar, berarti akan semakin kecil tegangan yang harus dikeluarkan dan sebaliknya.
Dalam menjalankan kinerjanya tersebut, komponen dasar potensiometer yang paling berperan adalah wiper. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya kalau wiper-lah si pengendali hambatan.
Karena itulah, cara kerja potensiometer sama dengan cara menggunakannya. Untuk memberikan hasil atau output sesuai yang Anda kehendaki, maka geserlah (atur) posisi wiper tersebut.
Kerja potensiometer dimulai dari rangkaian yang sudah tersambung secara seri ke dua kaki, yang bukan kaki untuk wiper. Sedangkan wiper dihubungkan ke sebuah rangkaian. Arus akan mengalir ke potensiometer dan sistem pada wiper akan bergerak naik turun. Pergerakkan wiper membuat arus yang keluar akan menyesuaikan hambatannya.
Contoh Aplikasi Potensiometer
Terakhir adalah pengaplikasian potensiometer pada rangkaian atau peralatan elektronik. Bahkan bukan hanya piranti elektronik saja, tetapi juga industri-industri yang ikut memanfaatkan fungsi potensiometer.
Misalnya pada peralatan yang mudah dijumpai, potensiometer digunakan untuk tombol radio, tape di mobil, volume pada walkie talkie hingga DCD player. Contoh aplikasi potensiometer selengkapnya, adalah:
1. Kontrol Audio
Potensiometer memang sangat umum digunakan untuk mengontrol audio, misalnya pada radio. Jenis potensiometer yang umum digunakan sebagai pengontrol audio adalah tipe slider berdaya rendah. Sehingga frekuensi suara bisa lebih mudah disesuaikan untuk mendapatkan audio yang lebih bagus kualitasnya.
3. Kontrol Display Televisi
Selain pada audio, potensiometer juga banyak diaplikasikan sebagai kontrol display televisi. Potensiometer bukan hanya mengatur audionya televisi. Tetapi juga kualitas yang ditampilkan atau visualnya.
Sinyal gambar akan ditangkap potensiometer untuk dikontrol melalui pengaturan pegangan vertikal. Sehingga, pengguna dapat mengatur tingkat kecerahan gambar yang tampil pada layar monitor televisi.
3. Pembagi Tegangan
Potensiometer juga diaplikasikan agar membagi tegangan yang besarannya sesuai dengan keinginan penggunanya. Tentu saja pada pekerjaan tersebut, wiper adalah komponen yang harus diatur/digeser arahnya. Sehingga output-nya sesuai dengan keinginan pengguna.
Itulah tadi pembahasan singkat mengenai potensiometer, sebuah komponen elektronika yang sering diabaikan namun memiliki dampak besar dalam berbagai aspek teknologi. Sebagai pengatur arus listrik yang handal, potensiometer tidak hanya memberikan kontrol presisi, tetapi juga mendukung inovasi di berbagai sektor.
Dari perangkat audio hingga industri otomotif, keberadaannya sangat penting untuk memastikan kinerja optimal perangkat elektronik. Dengan memahami potensi dan kegunaan potensiometer, kita dapat mengoptimalkan desain dan fungsionalitas perangkat elektronik kita.
Semoga pembahasan ini memberikan wawasan yang berharga dan memperkaya pemahaman Anda tentang dunia elektronika. Mari terus eksplorasi dan manfaatkan potensiometer dengan bijak dalam proyek-proyek elektronika kita. Terima kasih telah membaca, dan semoga informasi ini bermanfaat untuk pengembangan pengetahuan dan kreativitas Anda dalam menghadapi tantangan teknologi masa depan.