Kalian tentu sudah sering mendengar salah satu komponen listrik bernama sekring. Namun, tidak banyak yang memahami berbagai komponen pembangun, serta berbagai aspek penting lainnya seperti: fungsi, kegunaan, hingga prinsip kerja yang mendasarinya.
Oleh sebab itu, pembahasan kali ini akan mengulik secara terperinci berbagai aspek berkaitan dengan sekring. Dengan harapan untuk membuka wawasan baru yang turut bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari. Jangan ada yang terlewat, ya!
Daftar Isi
Sekring Adalah
Sekring adalah alat pengaman dalam rangkaian listrik yang berfungsi memutus aliran listrik ketika terjadi arus berlebih atau korsleting, guna mencegah kerusakan pada perangkat atau komponen lainnya.
Sekring adalah sebuah komponen penting dalam pemasangan rangkaian listrik, dengan bentuk tabung yang mengerucut (pada area bawah). Material yang kerap digunakan adalah plastic dan logam. Sedang bagian dalam terdiri dari susunan kawat pendek dan halusr
Pada pemasangannya, sekring ditancapkan di rangkaian meteran listrik. Sekring juga dikenal dengan nama fuse, adalah alat pengamanan listrik dari korslet hingga lonjakan tegangan mendadak. Tak heran, banyak yang sulit untuk membedakan sekring dari miniature circuit breaker (MBC).
Fungsi Umum Sekring
Sekring adalah salah satu komponen penting dalam rangkaian listrik yang bertindak sebagai pengaman.
Fungsi sekring secara umum adalah untuk melindungi perangkat dan rangkaian listrik dari potensi kerusakan yang mungkin disebabkan oleh gangguan kestabilan tegangan atau beban tegangan yang melebihi kapasitas yang direkomendasikan.
Gangguan ini dapat merusak perangkat atau bahkan menyebabkan kebakaran. Dengan adanya sekring, saat arus listrik mencapai batas tertentu yang tidak aman, sekring akan “putus” atau “membakar” untuk menghentikan aliran listrik, sehingga mencegah kerusakan lebih lanjut. Selanjutnya, kita akan mendalami beberapa fungsi dan keunggulan lain dari sekring dalam konteks keselamatan dan efisiensi rangkaian listrik.
1. Alat Pemutus Arus Listrik Otomatis
Ketika terjadi korsleting atau arus pendek dalam suatu rangkaian, sekring bertindak cepat dengan memutuskan arus listrik yang mengalir ke dalam rangkaian tersebut. Hal ini mencegah arus pendek dari mencapai dan berpotensi merusak komponen-komponen lain dalam rangkaian.
2. Pengaman Rangkaian Listrik
Sekring merupakan komponen penting dalam proses instalasi rangkaian listrik, dengan fungsi utama perlindungan dari arus pendek (korslet).
Dalam kasus lain, melindungi jalur listrik (serta rangkaian listrik) dari lonjakan tegangan mendadak yang dikibatkan oleh pemakaian secara berlebihan.
3. Sebagai Sebuah Sensor
Sekring juga menjadi sebuah sensor yang mendeteksi kejanggalan yang terjadi dalam arus listrik. Jika sekring membaca sebuah ketidaknormalan yang ia “rasa” berbahaya, pemutusan aliran listrik akan dilakukannya sebagai sebuah pertolongan pertama.
Pemutusan ini tidak berdampak apapun terhadap MBC. Yang Anda harus lakukan (jika hal ini terjadi) adalah menekan tombol (saklar) yang disediakan di bagian tengah (luar) sekring saja.
Simbol Sekring
Dalam rangkaian elektronika, adanya sekring biasa disimbolkan seperti gambar diatas yang merupakan lengkungan garis yang kedua ujungnya terhubung ke rangkaian.
Simbol tersebut juga bisa mengartikan bahwa sekring sendiri memiliki fungsi untuk memutus aluran listrik sehingga aman jika suatu saat terjadi konsleting dsb.
Prinsip Cara Kerja Sekring
Bekerja sebagai komponen pengaman dalam rangkaian listrik, berikut adalah prinsip kerja yang mendasari sekring untuk bekerja:
- Sekring Terbuka
Yang dimaksudkan dengan sekring terbuka adalah bagaimana sekring secara otamatis akan membuka dirinya ketika terdeteksi adanya gangguan hingga kerusakan pada jaringan instalasi listrik. Proses ini diiringi dengan putusnya kawat-kawat halus yang merupakan komponen dalam penting sekring.
- Letak Pemasangan Sekring
Letak pemasangan sekring juga berkaitan dengan prinsip kerjanya sebagai sebuah pengaman dalam sebuah rangkaian listrik. Peletakkan sekring haruslah tepat di tengah atau diantara antara MBC dan beban instalasi.
- Proses Pengamanan
Setelah terbukanya sekring, proses pengamanan akan menghasilkan pemutusan aliran listrik sebagai tahap pencegahan. Sehingga kerusakan atau gangguan yang terjadi tidak menjalar ke komponen instalasi listrik yang lain.
Jenis-Jenis Sekring
Seperti kebanyakan komponen listrik yang lain, sekring juga terbagi atas berbagai macam tipe yang dapat ditemukan di pasaran. Tipe sekring berikut dipisahkan sesuai dengan kategori peletakkannya dalam rangkaian peralatan elektronik. Berikut diantaranya:
1. Sekring Mobil
Banyak orang tidak mengetahui, bahwa sekring merupakan salah satu komponen penting dalam sebuah mobil. Peletakkannya sendiri berada dalam rangkaian instalasi lampu, pengapian, hingga pada baterai mobil.
Sebuah mobil membutuhkan sekring sebagai komponen pengaman dari berbagai kasus yang melibatkan gangguan aliran listrik. Sehingga mesin-mesin penting lainnya (yang bergantung pada listrik) terluputkan dari bencana tersebut.
2. Sekring Rumah
Sekring rumah menjadi tipe sekring yang paling banyak diketahui oleh khalayak umum. Sekring menjadi komponen utama pada instalasi listrik rumah yang menjadi penghubung utama MCB dengan jaringan instalasi.
Tak heran, jika peletakan sekring selalu berada diantara MCB dengan beban. Dalam rangkaiannya, sekring memiliki hubungan langsung kepada jaringan utama, yang adalah sebuah jalur utama terpasangnya rangkaian kabel, dan beban listrik.
3. Sekring Sepeda Motor
Sama seperti mobil, sepeda motor juga memiliki ketergantungan dengan aliran listrik sebagai sumber penggeraknya. Sekring motor berbentuk sebuah tabung tranparan dengan kabel yang terhubung di kedua kutubnya. Bagian tabung diselubungi dengan wadah plastik sebagai lapisan pelindung.
Fungsi utama tak berbeda dari sekring mobil, yaitu melindungi komponen mesin utama sepeda motor dari sengatan gangguan listrik atau korsleting.
Fungsi Sekring Berdasarkan Bentuk
Tidak hanya dibedakan berdasarkan kategori peralatan elektronik dimana ia diletakkan, sekring notabene juga terpisahkan menjadi tipe yang berbeda sesuai dengan bentuknya. Bentuk ini mempengaruhi fungsi dan kinerja sekring itu sendiri.
Di bawah ini merupakan 2 tipe sekring dengan fungsinya, berdasarkan desain bentuknya:
1. Sekring Berbentuk Blade
Seperti sang nama, blade fuse (sekring) berdesain 2 lempengan pisau yang terbungkus separuh badan pada wadah plastik persegi. Meski berbentuk gepeng, ketangguhan sekring pisau tidak boleh diragukan.
Jenis ini merupakan sekring khusus otomotif yang ditemukan pada kendaraan sepeda motor dan mobil, contoh pada bagian relay lampu. Sekring blade terbagi atas beberapa variasi warna dengan kapasitas muatan listrik yang berbeda. Perhatikan pembagiannya di bawah ini:
- Kuning: 20 A
- Hijau: 30 A
- Oranye: 5 A
- Merah: 10 A
- Putih: 25 A
- Biru: 15 A
2. Sekring Berbentuk Silinder
Bentuk sekring kedua adalah silinder atau tabung. Sekring ini menjadi jenis yang paling umum dengan kategori penggunaan (pada peralatan elektronika) yang lebih luas. Namun penggunaan yang paling mendominasi terlihat pada rangkaian instlasi listrik rumahan.
Potensi Kerusakan Sekring
Meski bukanlah ahli elektronika, Anda dapat mempelajari berbagai penyebab potensi kerusakan pada sebuah sekring. Kesampingkan penyebab kerusakan natural, yaitu umur yang tua, kami akan membahas 2 macam penyebab kerusakan sekring akibat faktor yang tak biasa. Simak berikut ini:
- Tampungan Daya Berlebihan
Penyebab pertama yang dapat memperpendek usia sekring adalah tampungan daya berlebih (overload). Sekring terbuat dengan kapasitas daya tertentu, sehingga jika ia terus menerus mendapatkan tegangan daya yang melebih batasnya, ia akan cepat sekali rusak.
- Korsleting
Penyebab kedua dari kerusakan tidak wajar adalah akibat dari korsleting atau hempasan arus pendek. Fungsinya sebagai tameng utama pada rangakain listrik, membuatnya memiliki potensi kerusakan yang lebih besar. Terutama jika korsleting sering terjadi.
Cara Mengganti Sekring
Berikut ini, kami akan memberikan berbagai tips untuk mengganti sekring yang telah rusak dengan aman dan benar. Sehingga Anda tak perlu repot-repot untuk memanggil tenaga professional, hanya untuk mengganti sebuah sekring. Perhatikan dengan seksama:
- Belilah sekring dengan compatible yang sama dengan sekring yang telah rusak.
- Sebelum memasang, pastikan sumber listrik utama telah mati.
- Pastikan tangan tetap kering, atau lebih amannya, Anda bisa menggunakan sarung tangan sebelum mengganti.
- Copot sekring yang rusak, dan pasang sekring baru dengan hati-hati.
Cara Pengukuran Sekring
Untuk mengetahui kondisi sekring (masih sehat atau sudah rusak) Anda dapat menggunakan system pengukuran melalui alat bernama multimeter. Ikuti langkah-langkah berikut:
- Atur multimeter pada satuan Ohm, lalu hubungkan kabel probe dengan terminal sekring.
- Jika nilai angka pengkur berada di angka 0 (tidak ada perubahan): sekring dalam keadaan baik.
- Jika nilai angka pengukur bergerak (selain angka 0): sekring telah mengalami kerusakan atau gangguan.
Itulah tadi pembahasan mengenai sekring, komponen penting yang seringkali dianggap sepele namun memiliki peran krusial dalam menjaga keamanan rangkaian listrik. Melalui prinsip kerjanya yang sederhana, sekring memberikan perlindungan efektif terhadap berbagai perangkat dari potensi kerusakan yang disebabkan oleh arus berlebih atau korsleting.
Dalam era teknologi ini, di mana keberadaan listrik menjadi tulang punggung berbagai aktivitas, memahami fungsi dan kegunaan sekring tentunya sangat esensial.
Semoga pembahasan ini memberikan wawasan tambahan bagi Anda tentang pentingnya sekring dalam kehidupan sehari-hari dan mendorong kita semua untuk selalu memastikan keselamatan dalam setiap aspek penggunaan listrik.
Semoga bermanfaat!