Pernahkan Anda mendengar sebuah alat bernama tespen? Tespen merupakan satu komponen alat yang digunakan dalam dunia elektronik dan listrik. Dapat dikatakan merupakan alat pendukung yang tidak hanya diperlukan dalam dunia professional, tapi juga dalam kehidupan sehari-hari.
Perbandingan penggunaannya sendiri dapat dikatakan sangat mudah jika disejajarkan dengan peralatan listrik (elektronika) lain. Mari kita selami lebih dalam lagi mengenai definisi umum, fungsi, dan cara penggunaan dari tespen ini! Ikuti hingga akhir, ya, pembaca sekalian!
Daftar Isi
Pengertian Tespen
Sebenarnya, apa sih tespen itu? Tespen adalah alat utility pendukung yang penggunaannya diperuntukkan dalam pemeriksaan arus listrik yang terjadi. Seringkali ia juga dijuluki sebagai alat pendeteksi arus listrik. Oleh sebab itu, tespen dikategorikan sebagai benda elektronika.
Tespen memiliki bentuk menyerupai sebuah obeng, dengan bagian tuas yang terbuat dari logam, dan bagian tubuh (area pegangan) yang terbuat dari bahan anti-listrik seperti plastik. Perkembangan jaman pada akhirnya memaksa tespen untuk mengalami berbagai transformasi-transformasi yang baru.
Fungsi Tespen
Meski tidak masuk ke dalam kategori mesin, fungsi tespen bukan berarti bisa disepelekan. Setiap jengkal anggota tubuh pembangun tespen berkontribusi dalam melakukan kinerja fungsinya tersendiri. Anggota-anggota tubuh ini terbagi atas: probe, isolator, arang, lampu indicator, pegas, penjepit, dan tutup konduktor.
Perhatikanlah poin di bawah ini yang akan mendeskripsikan fungsi dari tespen dengan detail:
- Isolator: adalah anggota tubuh yang bekerja sebagai pelindung dari ancaman terjadinya gangguan listrik (korsleting).
- Pegas: bertugas menekan lampu indicator yang terletak pada area tutup konduktor.
- Probe: merupakan bagian tubuh dengan sensor pendeteksi arus listrik pada obyek sasaran.
- Tutup Konduktor: terletak di bagian ekor, ia berfungsi sebagai pengalir tegangan listrik yang terdekteksi.
- Arang: berkerja sebagai pembatas tegangan listrik yang masuk, arang menimilisir terjadinya overload atau tegangan berlebihan pada tespen. Sehingga dapat dikatakan ia berkerja selayaknya sebuah isolator.
- Penjepit: bagian tubuh ini memudahkan pemiliknya untuk menyimpan tespen dengan mudah (dengan cara menjepit tespen ke obyek tertentu).
Cara Menggunakan Tespen
Setelah membahas fungsi dari tiap-tiap anggota tubuh dari tespen, mari kita beranjak pada langkah penting berikutnya, yang adalah cara penggunaan tespen yang baik dan benar. Sesederhana penampilannya, penggunaan tespen juga terbilang sangat simple.
Sehingga Anda tak perlu bingung-bingung dan repot-repot memanggil tenaga ahli untuk mengoperasikannya. Di bawah ini, kami berikan langkah-langkah kongkrit bagaimana cara pengoperasian tespen yang benar. Mari kita perhatikan:
- Perhatikan dan pastikan bahwa Anda memegang tespen dengan cara yang benar, yaitu pada bagian gagang atau tubuh plastic dari tespen.
- Arahkan bagian tuas logam tespen (ujung depan) kepada obyek tujuan yang hendak diuji, lalu tekan tombol yang berada di bagian pangkal (ujung belakang) tespen.
- Jika obyek yang Anda uji memiliki tegangan listrik atau teraliri oleh arus listrik, maka lampu indikator yang berada di bagian dalam tubuh tespen akan menyala.
Seperti itulah cara tespen bekerja sebagai alat pendeteksi keberadaan aliran listrik pada obyek sasaran uji. Perhatikan lampu indikator: jika lampu tidak menyala, itu berarti sang obyek tidak memiliki tegangan listrik dalam dirinya.
Jenis-Jenis Tespen di Pasaran
Tespen turut hadir dengan berbagai variasi jenis di pasaran umum, dengan fungsi penggunaannya yang berbeda. Secara umum, terdapat 8 jenis varian tespen yang berbeda yang terjual dengan bebas di pasaran.
Kemunculan beragam variasi ini juga merupakan hasil inovasi perkembangan tespen seiring berjalannya waktu demi memenuhi kebutuhan kerja pada industry tertentu. Penasaran? Mari kita simak bersama 8 jenis tespen berikut ini:
1. Tespen: Bolak Balik Apel
Tipe pertama yang hendak kami bahas adalah tespen bolak balik apel (bolak balik plus). Nama ini disandangkan berkat penggunaan material dengan kemampuan pengukuran tegangan listrik arus bolak balik. Jenis ini memiliki berbagai keunggulan yang disukai oleh pemiliknya, yaitu:
- Penggunaan material karet pada gagang (tubuh) tespen.
- Umumnya terbangun dalam material tembaga berkualitas tinggi.
- Ketahanan tespen yang baik, sehingga awet dalam waktu yang terbilang lama.
Tidak hanya memunculkan cahaya dalam pendeteksian, tespen bolak-balik dapat menimbulkan suara (alarm) ketika ia berhasil mendeteksi keberadaan arus listrik bolak balik.
2. Tespen: Bunyi Nankai
Tespen bunyi Nankai dipakai dalam pendeteksian tegangan listrik AC/DC sebuah obyek tertentu. Tespen bunyi merk Nankai ini memiliki bentuk yang lebih condong berdesain persegi panjang ketimbang obeng. Seperti sang nama, tespen dilengkapi dengan buzzer yang menggantikan lampu indikator sebagai sinyal penanda.
Jangkauan kekuatan arus yang dapat dideteksi berkisar pada angka 70 volt hingga 750 volt (tipe AC/DC). Untuk menghidupkannya, Anda memerlukan bantuan daya dari baterai A3 (2 buah).
3. Tespen: Multi Function Digital Spanning
Sudah bermode digital, Tespen multi function digital spanning dapat mendeteksi aliran listrik jenis AC & DC, dalam jangkauan muatan sebesar 12 volt – 220 volt. Tespen dilengkapi dengan 2 buah tombol (pada bagian gagang atau tubuh) jenis listrik yang akan diuji, yaitu tombol AC dan tombol DC.
Sesuai dengan kebutuhan, pengguna dapat menekan tombol sesuai dengan jenis tegangan listrik yang hendak diukur. Selain itu, ia dilengkapi dengan LCD yang akan memunculkan hasil uji yang dideteksi yang bermaterialkan plastic shell.
4. Tespen: AKI 12V
Sudah dapat menebak? Ya, Tespen AKI 12V merupakan tespen yang khusus dipertukkan dalam pemeriksaan sebuah AKI. Dengan kemampuan pengukuran hingga 12 volt, tespen jenis ini juga sudah terlengkapi dengan LCD untuk memunculkan hasil pendeteksian yang didapatkan oleh Tespen AKI ini.
5. Tespen: DC 6V – 24V
Tespen DC memiliki kemampuan pengukuran aliran listrik berkisar 6 volt hingga 24 volt. Tespen dikhususkan untuk pengukuran listrik jenis DC yang umumnya ditemukan pada elektronika AKI sebuah kendaraan. Jenis ini terbangun dalam material tembaga murni, serta bahan polimer PVC untuk bagian gagang tubuhnya.
Dilengkapi dengan 2 penjepit (konektor A & B), tespen DC dapat bekerja dengan cara menjepitkan konektor A pada arus plus (+), dan konektor B pada arus minus (-). Setelahnya, hanya tinggal memperhatikan, apakah lampu indakator menyala atau tidak.
6. Tespen: MS-18 Voltage Tester
Tespen MS-18 voltage tester dapat mengukur arus listrik berjenis AC maupun DC, dengan kapasitas pengukuran 70 VAC – 250 VAC, dan 70 AC – 10000 AC. Memiliki 2 tombol (tombol AC & DC), serta indikator bertipe LED sebagai sinyal pertanda.
Selain itu, tespen turut dilengkapi dengan sebuah system bernama STF (Self Test Function), di mana ia dapat melakukan pendeteksian secara langsung maupun tidak langsung.
7. Tespen: Voltage Detector
Seringkali digunakan dalam pengukuran kabel listrik yang sudah putus, tespen voltage detector dapat mengukur tegangan AC berkapasitas 12 VAC – 240 VAC. Tidak hanya lampu indikator, ia juga dilengkapi dengan buzzer bunyi.
Cara kerja-pun sangat sederhana, yaitu dekatkan tespen ke kabel yang putus (kabel tidak perlu dikelupas), dan tunggu hasil dari sinyal indikator & buzzer.
8. Tespen: TL Tergo Obeng
Tespen TL tergo obeng menjadi pilihan terpraktis untuk dibawa kemanapun. Semuanya berkat ukurannya yang kecil, yaitu 15 cm saja (total panjang). Kecil-kecil cabe rawit, tespen TL tergo memiliki kapasitas pengukuran sebesar 100 volt – 200 volt, loh!
Berikut adalah beberapa kelebihan yang dimiliki oleh tespen TL tergo:
- Struktur tubuh (gagang) yang kokoh dan kuat.
- Dilengkapi dengan LED indikator sebagai sinyal pertanda keberadaan arus listrik.
Pertanyaan Tentang Tespen
1. Mengapa penting untuk memeriksa tegangan listrik sebelum melakukan perbaikan atau instalasi listrik?
Memeriksa tegangan listrik sebelum melakukan perbaikan atau instalasi listrik penting untuk keselamatan. Dengan menggunakan tespen, pengguna dapat memastikan bahwa tidak ada tegangan listrik yang aktif pada obyek yang akan dikerjakan, menghindari risiko kecelakaan listrik.
2. Apakah tespen dapat digunakan untuk mendeteksi kebocoran arus listrik pada peralatan elektronik?
Tespen umumnya tidak dirancang untuk mendeteksi kebocoran arus listrik pada peralatan elektronik. Fungsi utamanya lebih terfokus pada pengukuran arus listrik yang terjadi atau mengalir pada suatu obyek.
3. Bagaimana tespen dapat membantu mencegah korsleting listrik?
Tespen memiliki isolator sebagai anggota tubuhnya yang berfungsi melindungi dari kemungkinan terjadinya gangguan listrik seperti korsleting. Isolator ini bekerja sebagai penghalang untuk mencegah arus listrik yang tidak diinginkan
4. Apa jenis tespen yang paling direkomendasikan untuk penggunaan sehari-hari di rumah?
Untuk penggunaan sehari-hari di rumah, tespen TL Tergo Obeng bisa menjadi pilihan yang praktis. Dengan ukuran kecil, struktur tubuh yang kokoh, dan kemampuan pengukuran arus listrik hingga 200 volt, tespen ini cocok untuk keperluan umum di rumah.
5. Apa manfaat penggunaan tespen voltage detector pada kabel listrik yang putus?
Tespen voltage detector berguna untuk mengukur tegangan AC pada kabel listrik yang putus tanpa perlu mengupas kabel. Dengan lampu indikator dan buzzer, tespen ini memberikan sinyal jelas ketika mendeteksi keberadaan arus listrik pada kabel yang putus.