Pernahkah Anda mendengar time delay relay omron, timer omron atau pun timer autonic? Jadi komponen elektronik ini memiliki peran penting khususnya dalam mengatur rangkaian listrik.
Perlu untuk Anda ketahui bahwa rangkaian listrik itu sifatnya fleksibel, maksudnya ada kalanya rangkaian listrik tersebut diputus ataupun dihubungkan kembali sesuai kebutuhan.
Nah, untuk pembahasan materi lengkap mengenai time delay relay ini terkait bagian bagian time delay relay, bagaimana prinsip kerja maupun fungsinya adalah sesuatu yang sangat perlu termasuk mengetahui simbol time delay relay. Lebih jelasnya simak informasinya di bawah ini.
Daftar Isi
Pengertian TDR
Time delay relay adalah komponen listrik yang berfungsi untuk memutus dan menyambungkan rangkaian listrik berdasarkan pengaturan waktu yang telah ditentukan.
Bisa dibilang time delay relay atau TDR merupakan komponen penting pada perencanaan rangkaian kontrol yang bisa diatur sesuai kebutuhan.
Adapun berdasarkan sifatnya, TDR ini akan dibagi menjadi 2 yang pertama adalah :
- Time on Delay yang akan menunda waktu On saklar
- Time Off Delay yang akan menunda waktu Off saklar
Fungsi TDR
TDR atau time delay relay sangat cocok diaplikasikan pada rangkaian kontrol yang sudah terstruktur secara otomatis. Karena, fungsi time delay relay yang mendasar adalah menjadi relay atau saklar, yang kinerjanya berpacu pada waktu yang sebelumnya sudah ditentukan.
Time delay relay berfungsi untuk mengatur kontaktor, kapan harus hidup dan kapan mati, sesuai interval waktu tertentu. Maka dari itu juga, time delay relay dapat diaplikasikan untuk instalasi yang otomatis, berkedip dan sebagainya, yang hampir sama dengan fungsi timer switch. Misalnya rangkaian star delta otomatis, ATS dan sebagainya.
Pada ATS misalnya, hubungan bintang segitiga pada motor, arah putaran dan kecepatan motor, semuanya diubah secara otomatis oleh time delay relay (TDR). Untuk menunjang fungsinya, rangkaian time delay relay dibantu oleh peralatan kontrol lainnya. Misalnya Overload Relay dan Magnetic Contactor (MC).
Bagian-Bagian Time Delay Relay
Dalam kinerjanya, TDR atau time delay relay disupport oleh indikator-indikator yang terletak pada bagian timer. Sebelum memahami bagaimana prinsip kerjanya, sebaiknya terlebih dahulu mengetahui indikator yang menunjang kinerja timer TDR. Beberapa bagian indikator penunjang kinerja timer tersebut di antaranya adalah:
- Power: fungsinya sebagai indikator yang menginformasikan supply tegangan telah masuk pada rangkaian time delay relay.
- Jarum merah: fungsinya menjadi indikator set atau sebagai penunjuk, yang bisa diubah atau disetting yakni dengan diputar.
- Sec: simbol satuan waktu dalam detik, tetapi juga bisa diubah menjadi satuan jam maupun hari, sesuai dengan kebutuhan.
- A: mode On pada delay atau mode timer
- 0-12: skala timer yang bisa diubah-ubah
- Konsumsi daya: daya yang dibutuhkan saat relay On contohnya 1,6 watt.
- Kapasitas beban: pada TDR misalnya 5 Ampere 250 Vac.
- Tegangan kerja: besaran tegangan listrik selama TDR beroperasi, misalnya 100-125 Vdc atau 100-240 Vac.
Prinsip Kerja Time Delay Relay
Setelah tahu indikator apa saja yang terlibat dalam pengoperasian time delay relay, selanjutnya adalah memahami bagaimana prinsip kerja time delay relay. Pertama, input timer berfungsi menjadi kumparan atau koil. Selama proses mendapatkan arus, kumparan atau koil inilah yang bekerja.
Kedua, output bertindak sebagai kontak NO (Normally Open) atau NC (Normally Close). Ketika tiba waktunya, timer otomatis mengunci. Kemudian kontak NO berubah menjadi NC dan sebaliknya.
Saat tegangan tersuplai ke timer, yang berarti timer sudah bertenaga, selanjutnya hitungan akan dimulai. Output timer, yaitu kontak timer NO dan NC, mulai beroperasi saat jumlah hitungan aktual sudah sama dengan setelan (settingannya).
TDR memang dapat disetting sesuai yang dibutuhkan oleh operatornya. Meski periode waktu dapat diatur, tetapi tidak boleh merubah TDR sampai waktu yang sudah disetting sebelumnya.
Cara kerja timer di sini sama halnya dengan relay dan kontaktor magnet, yang sederhana dan mudah dipahami. Hanya akan menyala (ON) jika kumparan teraliri arus listrik. Begitu juga dengan prinsip kerja timer off delay.
Meskipun ada perbedaan antara TDR dengan relay maupun kontaktor magnet. Yaitu TDR tidak bisa mengunci otomatis seperti kontaktor magnet maupun relay. Karena, untuk tetap ON, TDR mesti dihubungkan dengan relay dan kontaktor magnet.
Jenis-Jenis TDR
Selanjutnya adalah mengenal jenis-jenis timer yang ada dan umum digunakan dalam dunia kelistrikan atau pun elektronika. Inilah tipe-tipe TDR yang wajib Anda ketahui dan paling banyak diaplikasikan dalam dunia kelistrikan.
1. Timer Analog
Ketika timer sudah bertenaga karena suplai tegangan telah didapat, power bertenaga listrik ini akan menyala. Timer selanjutnya beroperasi untuk melakukan perhitungan waktu. Pada saat perhitungan tersebut, lampu indikator terus berkedip, sebagai tanda (kode) bahwa alat timer sedang bekerja. Ketika sudah sampai waktunya, LED akan terus menyala.
2. Timer Digital
Berbeda dari timer analog, timer digital tampilannya lebih modern, lebih bagus dan trendy. Alat yang merupakan pengembangan dari jenis timer analog ini, sama-sama bekerja menggunakan tenaga listrik sebagai powernya. Cara kerjanya pun sama dengan timer analog. Hanya saja, kehadiran fitur penunjang turut melengkapi kinerja timer digital.
3. Timer Mekanik
Berbeda dari kedua jenis timer sebelumnya, dalam operasinya, timer mekanik memanfaatkan tenaga baterai. Walaupun semula menggunakan tenaga listrik, tetapi jika dalam situasi darurat atau tanpa suplai listrik, timer mekanik tetap mampu beroperasi seperti biasanya. Cara kerja timer mekanik pun sama dengan timer analog maupun digital.
Jadi itulah pembahasan materi lengkap mengenai time delay relay. Bagaimana? setidaknya Anda sekarang sudah mengenai apa itu time delay relay dan seperti apa fungsinya dalam rangkaian listrik. Semoga bermanfaat.