Arde Grounding Listrik: Pengertian, Fungsi, Cara Kerja & Pasang

Istilah grounding mungkin sudah tidak asing di telinga kita. Grounding sendiri ada kaitannya dengan system keamanan dalam sebuah aliran listrik agar terhindar dari bahaya yang mungkin saja bisa terjadi. Lantas apa sih fungsinya grounding listrik yang sebenarnya?

Untuk membahasnya lebih detail, berikut ini kami sajikan artikel lengkap seputar pengertian, fungsi, cara kerja sekaligus cara memasang arde grounding listrik yang aman.

Pengertian Arde / Grounding Listrik

Arde adalah istilah penyebutan grounding atau sistem pertanahan Indonesia. Sedangkan arde grounding listrik adalah sistem pertanahan atau sebuah jalur kabel tersendiri yang dipasang di instalasi listrik rumah menuju ke titik-titik pertanahan atau bumi.

Di mana jalur tersebut dibuat tidak menyambung dengan kabel lain pada instalasi listrik. Sehingga, arde atau grounding digambarkan sebagai aktivitas pembuatan arus listrik yang langsung ke dalam bumi.

Ketika grounding dilakukan, muatan instalasi listrik yang berlebih akan otomatis dialirkan ke dalam tanah. Karena grounding sifatnya adalah melepas beban/muatan listrik yang berlebih tersebut. Hal tersebut didukung dengan karakteristik tanah yaitu volume dan massa yang sangat besar. Sehingga membuatnya mampu menetralisir permasalahan yang berhubungan dengan muatan atau gangguan listrik.

Standard grounding listrik adalah antara 0 Ω sampai 5 Ω, yang merupakan batas aman instalasi grounding. Sedangkan berdasarkan PLN Indonesia, syarat resistensi tanah untuk skema grounding listrik adalah kurang dari 3 Ω.

Ketika resistensi tanah lebih dari 3 Ω, maka di dalam tanah pun, arus listrik tidak bisa memuai dengan aman. Sehingga merusak komponen pada grounding listrik.

Fungsi Arde / Grounding Listrik

Fungsi Arde Grounding Listrik

Dari grounding listrik rumah hingga untuk instalasi industri atau pabrik, banyak yang menerapkannya. Karena arde grounding listrik memiliki tujuan utama sebagai perlindungan. Selain itu, fungsi arde listrik adalah:

  • Mencegah terjadinya kebocoran besar pada instalasi listrik. Contohnya konsleting, kebocoran isolasi dan tentunya menghindari manusia atau mahkluk hidup lainnya dari sengatan listrik.
  • Melindungi dari ancaman listrik statis khususnya yang memiliki tegangan skala sangat tinggi, misalnya sambaran petir. Yaitu karena sistem grounding listrik akan menghantarkan arus yang besar masuk ke dalam tanah.
  • Mencegah kerusakan pada peralatan atau komponen elektronik yang disebabkan kebocoran tegangan. Misalnya, ketika peralatan listrik rumah tangga seperti setrika yang dipasangi arde, maka penggunanya tidak akan kesetrum jika menyentuhnya.
  • Mencegah kemungkinan induksi tegangan aliran.
  • Acuan pada pengukuran tegangan listrik di instalasi.
  • Menetralisir noise yang terjadi karena beragam faktor. Seperti daya yang kurang baik maupun komponen listrik yang kualitasnya jauh dari standar.

Cara Kerja Arde Listrik

Macam-Macam Sistem Grounding

Arde grounding listrik biasanya dipasang di dekat kWh meter atau yang juga dikenal dengan meteran listrik. Posisinya yaitu kWh meter, kabel netral serta ground dan digabung kabel phase. Kabel tersebut akan terkoneksi ke seluruh jaringan beserta stop kontak.

Grounding listrik akan terhubung melalui stop kontak dan terkoneksi ke semua peralatan elektronik. Seperti halnya televisi, komputer dan lainnya.

Pengaruh grounding pada meteran listrik adalah apabila ada gangguan arus, grounding akan membuang arus ke tanah. Hal tersebut membuat kWh meter tidak rusak serta instalasi dan peralatan listrik lain pun akan tetap aman.

Jika kWh atau meteran listrik tanpa grounding sebenarnya tidak aman. Apalagi, terdapat standar kelistrikkan sesuai PUIL (Persyaratan Umum Instalasi Listrik). Di mana setiap instalasi listrik juga harus dilengkapi dengan pelindung demi keselamatan, arus lebih atau tegangan lebih serta proteksi kejut.

Kalau tanpa grounding berarti tidak ada perlindungan untuk keamanan yang meningkatkan resiko kebakaran atau kerusakan peralatan listrik maupun kesetrum yang bisa menghilangkan nyawa. Maka dari itulah, jika tanpa adanya grounding, lebih baik dan disarankan untuk menambahkan arde grounding di instalasi listrik Anda.

Simbol Arde

Simbol arde dipakai ketika rangkaian elektronik akan digambar/didesain. Simbol arde yang biasa digunakan adalah susunan garis horisontal dan vertikal yang terdapat lingkaran di sekitarnya.

Banyak juga yang menggunakan simbol arde grounding dengan simbol listrik dan tulisan “ground” atau “ESD Wrist Strao Grounding Point”.

Macam-Macam Sistem Grounding

Macam-Macam Sistem Grounding

Ada berbagai macam sistem grounding yang biasanya diterapkan. Macam-macam sistem grounding adalah:

  • RF grounding

RF grounding adalah sistem pemasangan arde yang umumnya diaplikasikan untuk perangkat komunikasi, misalnya radio. RF grounding adalah sistem yang mampu mengurangi efek atau menangkal resiko radiasi, misalnya yang diakibatkan dari pancaran gelombang komunikasi radio.

  • Safety grounding

Safety grounding adalah sistem yang kerap diaplikasikan pada pemasangan arde, yang mampu menetralisir dampak arus listrik berbahaya. Contohnya ketika arus maupun tegangan listriknya naik atau turun, yang disebabkan oleh gelombang elektromagnetik dari sambaran petir atau sebab lain. Safety grounding disebut juga dengan sistem penangkal petir.

Warna Kabel untuk Arde

Warna Kabel untuk Arde

Komponen utama untuk membuat arde grounding listrik adalah kabel. Kabel arde umumnya warna kuning atau hijau, dengan strip hijau. Kabel hijau kuning diidentikkan dengan penggunaan untuk konduktor.

Dalam instalasi arde, kabel hijau kuning biasanya adalah konduktor proteksi, konduktor pembumian atau pun kabel penghubung ikatan ekuipotensial tanah. Sedangkan untuk tiang arde ada yang menggunakan besi, tembaga atau lainnya. Harga besi arde listrik itu sendiri puluhan sampai ratusan ribu.

Ukuran Kabel untuk Arde

Dalam grounding, kabel arde ditanam bersama pipa di dalam tanah. Pipa tersebut dipasang pada terminal stop kontak. Maka dari itulah, baik pipa maupun kabelnya harus sesuai ukuran dengan standarnya. Adapun standar ukuran kabel untuk arde di antaranya adalah:

  • Kabel arde yang digunakan warnanya kuning hijau.
  • Kabel arde berukuran diameter penampang minimal 50 mm.
  • Kabel NYA 50 mm untuk instalasi outdoor (luar bangunan).
  • Kabel HVSC (High Voltage Single Core) untuk instalasi di lokasi yang sensitif.

Cara Memasang Arde yang Baik dan Sesuai Standar

Cara Memasang Arde

Cara pasang grounding listrik juga harus sesuai dengan standar keamanannya. Karena kalau tidak, akan terjadi kesalahan pemasangan atau posisi grounding, yang menyebabkan fungsinya sebagai sistem proteksi tidak berjalan dengan baik.

Nah, berikut beberapa cara memasang arde yang baik dan benar sesuai standar, adalah:

1. Pemasangan Rod Grounding

Ground rod ditanam lebih dari satu, dengan jarak sekitar 5 meter masing-masingnya dan disusun paralel. Ground rod dipasang dekat rumah dan di jenis tanah yang baik, bukan berpasir atau berbatu.

2. Pemilihan Material Arde

Material arde seperti kabel harus sesuai standar, stick rod dari tembaga padat dan tidak menggunakan material dari besi untuk arde.

3. Penanaman Grounding Rod

Kedalaman grounding listrik kurang lebih 50 cm dari permukaan tanah. Tancapkan stick rod pada lubang galian yang sudah berisi air (penuh) dan tekan. Angkat stick rod sebentar untuk membiarkan air meresap ke dalam tanah, lalu tancapkan lagi.

4. Penyambungan Arde ke Kabel

Penyambungan arde ke kabel biasanya menggunakan pengelasan exothermic.

5. Menanam Kabel Arde

Kedalaman terminal grounding adalah 40-50 cm. Untuk penimbunan tanah tingginya minimal 20 cm.

Syarat-Syarat Pemasangan Arde yang Paling Benar

Syarat-syarat pemasangan arde yang benar adalah:

  • Pipa ukuran (minimal) 75 cm.
  • Tidak menanam pipa arde di tempat yang mungkin bisa tergenang air.
  • Jarak pipa arde dan kotak kWh meter tidak terlalu dekat, minimal 180 cm.
  • Diperluas penampang grounding-nya dan penghantarnya dibuat lebih dalam.
  • Grounding baru dibuat secara paralel.

Penutup

Dengan pemahaman mendalam tentang pengertian, fungsi, dan cara kerja arde grounding listrik, serta penekanan pada pentingnya pemasangan yang sesuai standar, artikel ini memberikan wawasan menyeluruh mengenai perlunya grounding dalam sistem listrik.

Dengan menerapkan langkah-langkah seperti pemasangan rod grounding, pemilihan material yang tepat, dan penanaman kabel arde dengan syarat-syarat yang benar, dapat memastikan keamanan instalasi listrik dan melindungi peralatan dari potensi kerusakan.

Dengan demikian, arde grounding listrik bukan hanya sebuah kewajiban teknis, tetapi juga menjadi aspek kritis dalam menjaga keamanan dan keandalan sistem listrik.

Leave a Comment