Dispenser Adalah: Pengertian, Sejarah, Fungsi, Jenis & Cara Kerja

Agar terhindar dari dehidrasi, kita tentu memerlukan air untuk diminum khususnya air putih. Sumber air minum sendiri bisa dari mana saja, ada yang langsung dari pegunungan, ada yang dari air sumur maupun air isi ulang yang bisa kita beli di toko terdekat.

Saat ini untuk memenuhi kebutuhan air minum rumah tangga, banyak orang menggunakan air galon yang dipasang pada dispenser. Dispenser ini sangat memudahkan karena bisa cukup dengan sekali tekan bisa mengeluarkan air galon dengan lebih mudah.

Dispenser sendiri terus mengalami perkembangan, bahkan saat ini ada juga dispenser yang mampu merubah suhu air minum sesuai dengan kebutuhan. Nah, berikut ini kita akan membahas apa itu dispenser lengkap dengan penjelasannya.

Pengertian Dispenser

Pengertian Dispenser

Dispenser adalah alat rumah tangga yang memanfaatkan energi listrik untuk menjalankan elemen pemanas maupun mesin pendingin di dalamnya. Dispenser air adalah alat elektronik rumah tangga yang dipakai untuk memasak atau memanaskan air, serta mendinginkannya.

Dispenser umumnya memiliki galon berkapasitas 19 liter air. Bagian atas dispenser adalah tabung berbahan stainless steel, sedangkan sisi luarnya terdapat lilitan pipa tembaga berukuran ¼ yang fungsinya mirip evaporator lemari es maupun AC.

Sisi luar tabung itulah yang bisa mendinginkan air. Bagian tersebut menjadi kompresor pendingin. Sedangkan pada dispenser yang bisa untuk memanaskan air, di dalamnya ada sebuah heater dengan daya 200-300 watt.

Sejarah Dispenser

Jadi sejarah dispenser ini pertama kali ditemukan oleh Luther Haws dan Halsey Willard Taylor di tahun 1906 karena terinspirasi oleh keran air. Penemuan tersebut merupakan salah satu upaya dia dalam menyediakan air minum yang higienis.

Namun dari masa ke masa, dispenser tersebut mulai mengalami perkembangan. Diantaranya seperti berikut : 

  • Dipompa tangan (manual)

Pompa menggunakan tangan bisa dikatakan sebagai salah satu pengertian dispenser sederhana. Di mana metode pompa manual menjadi awal mulanya dikenal sebuah metode mendistribusikan air dari sebuah wadah atau bejana ke wadah lainnya.

  • Galon

Galon adalah dispenser pertama yang kemudian hadir sekitar tahun 1800-an. Dahulu, galon adalah sebuah wadah yang dapat menyimpan air dengan jumlah yang banyak. Kemudian galon juga bisa mendistribusikan air menggunakan metode pompa.

  • Otomatis

Dispenser otomatis adalah perkembangan dari dispenser yang diciptakan oleh Halsey Willard Taylor dan rekannya, Luther Haws tahun 1906. Mengambil inspirasi dari sistem kran air, penemuan dispenser otomatis hadir sebagai solusi disediakannya air minum yang dinilai lebih higienis.

  • Galon bawah

Galon bawah adalah sejarah dispenser tahun 1950-an. Di mana penemuan tersebut menggunakan galon penyimpan air yang berada di bawah dispenser. Proses pendistribusian air dalam galon menggunakan pompa.

  • Dispenser UV

Dispenser UV adalah penemuan akhir tahun 1990-an yang memanfaatkan teknologi UV dan galon bawah. Keunggulannya adalah kualitas air yang tersimpan lebih aman dan efektif, karena bakteri dan kuman bisa dihilangkan dengan teknologi UV, serta adanya indikator air jika habis.

  • Dispenser dengan fitur tambahan

Dispenser dengan fitur tambahan yang lebih canggih dan efisien. Misalnya penambahan sistem pendingin, penyaring, pembersih, pengukuran hingga pembayaran otomatis, mulai hadir sekitar tahun 2000-an.

Fungsi Dispenser

Fungsi Dispenser

Fungsi dispenser adalah mendistribusikan atau menyalurkan air dari sebuah wadah atau bejana, ke wadah lainnya. Bisa air dengan suhu normal, air dingin maupun air panas.

Maka dari itu, dispenser juga berfungsi sebagai pemroses air yakni memanaskan, mendidihkan maupun mendinginkan. Dengan begitu wadah air dalam galon bisa langsung di alirkan menjadi air yang siap minum dengan suhu sesuai yang di inginkan.

Jenis-jenis Dispenser

Jenis Jenis Dispenser

Ada berbagai jenis dispenser yang ditawarkan di pasaran. Dilhat dari suhu airnya, jenis-jenis dispenser antara lain adalah:

1. Dispenser regular (biasa)

Dispenser biasa adalah jenis dispenser yang sangat umum di pasaran, yang fungsinya hanya untuk mengambil air dari galon. Sehingga pada dispenser tersebut tidak ada elemen panas atau pun mesin pendingin.

2. Dispenser hot and normal

Dispenser hot and normal adalah jenis yang hanya memiliki elemen pemanas. Sehingga Anda hanya bisa mengambil air biasa (tidak panas tapi tidak dingin) serta memanaskan air (menghasilkan air panas).

3. Dispenser hot and cold

Dispenser hot and cold adalah jenis yang saat ini paling banyak digunakan masyarakat, karena menjadi paket lengkap. Dispenser hot and cold didesain dengan adanya tombol yang dapat dinyalakan dan dimatikan sesuai keinginan.

Jika tombol dinyalakan, maka Anda dapat memanaskan dan mendinginkan air. Sebaliknya jika dimatikan, Anda hanya bisa mengambil air biasa/normal

4. Dispenser hot and extra hot

Dispenser hot and extra hot adalah jenis yang bisa memanaskan hingga mendidihkan air.

5. Cool Dispenser

Cool dispenser adalah jenis yang hanya bisa mendinginkan air, contohnya tipe Modena Cold Drink dispenser CP4200C. Biasanya dispenser khusus dingin ini lebih cocok untuk menyediakan air dalam membuat sirup, soda, jus dan sebagainya.

Sedangkan berdasarkan di mana galon ditempatkan, jenis-jenis dispenser adalah:

  • Top loading dispenser

Top loading dispenser adalah jenis yang paling banyak di pasaran, dengan desainnya yang portable dan ukurannya yang relatif kecil. Dengan galon yang diletakkan di bagian atas dan dipasang dengan cara dibalik.

Hanya saja, dispenser ini perlu diletakkan di atas sebuah meja atau dudukan lainnya, agar air bisa diambil tanpa perlu jongkok.

  • Bottom loading dispenser (standing dispenser)

Bottom loading dispenser adalah jenis dispenser yang dinilai lebih efisien, dengan galon yang berada di bawah. Dispenser tidak perlu diletakkan di atas dudukan dan pemasangan galon pun lebih mudah.

  • Top and bottom loading dispenser (double galon)

Top and bottom loading dispenser adalah jenis yang bukan sekedar efisien, tetapi juga lebih banyak menampung air. Karena, terdapat sebuah galon di bagian atas dan satunya lagi di bawah.

Komponen Dispenser

Komponen Dispenser

Komponen dispenser terbagi menjadi komponen luar dan dalamnya. Tentunya setiap komponen akan memiliki fungsinya yang juga berbeda. Komponen luar dispenser di antaranya adalah:

  • Anti spill, fungsinya untuk tempat dudukan galon.
  • Drainage plug, fungsinya menampung air yang tumpah/menetes.
  • Fuse, fungsinya mengamankan dan memutuskan rangkaian arus.
  • Tombol Power switch, fungsinya menyalakan dan mematikan dispenser.
  • Blue water tap, fungsinya menjadi lubang keluar air biasa/normal.
  • Red water tap, fungsinya menjadi lubang keluar air panas.
  • Power indicator, fungsinya menjadi lampu indikator sudah hidup.
  • Hot indicator, fungsinya menjadi lampu indikator air panas.
  • Extra hot indicator, fungsinya menjadi lampu indikator “extra hot”.

Sedangkan untuk komponen bagian dalam dispenser di antaranya adalah:

  • Saklar ON/OFF, fungsinya menyalakan dan mematikan dispenser.
  • Saluran daya utama, fungsinya menyalurkan daya dari sebuah sumber listrik.
  • Elemen pemanas, fungsinya memanaskan air.
  • Thermostat 1 dan 2, fungsinya mengendalikan suhu air yang terdapat di dalam tangki/tabung penampung air.
  • Saluran air normal, fungsinya menjadi penyalur air ke dalam tabung blue water tap.
  • Saluran air panas, fungsinya menjadi penyalur air ke dalam tabung red water tap.
  • Pipa pembuangan, fungsinya membuang sisa air yang tidak digunakan.

Cara Kerja Dispenser

Cara Kerja Dispenser

Cara kerja dispenser secara umum adalah:

1. Pemanas air

Air mengalir dari galon menuju tabung penampung, ke tabung pemanas. Tabung pemanas dikelilingi elemen pemanas, yang akan bekerja karena terpicu oleh sensor suhu. Elemen menghasilkan suhu tinggi yang diserap air bersuhu rendah.

Ketika air pada tabung pemanas sampai pada suhu tinggi maksimalnya, lampu indikator panas akan mati. Air panas tersebut lalu keluar melalui kran ke gelas atau wadah di bawahnya.

2. Pendingin air

Pendinginan air dimulai dari tampungan air pertama yang membagi air panas dan dingin. Air lalu mengalir ke tampungan kedua, yang berada di bawah tampungan pertama. Sebelum air keluar melalui kran, pendingin air bekerja bisa melalui 2 cara:

  • Fan

Kipas akan menghisap air bersuhu tinggi yang terletak di tampungan kedua. Kipas membantu mempercepat proses pelepasan panas pada air sehingga suhunya turun.

  • Refrigeran

Pada tampungan air terdapat evaporator. Evaporator akan mendinginkan air yang berada di sekitarnya. Sistem refrigeran menghasilkan air dingin lebih maksimal daripada fan.

Jadi itulah pembahasan mengenai dispenser, perkembangan dispenser sendiri memang cukup cepat. Dari yang awalnya masih sistem pompa saat ini sudah cukup sekali tekan dan bisa dirubah menjadi air panas ataupun air dingin.

Leave a Comment