DVD (Digital Video Disc) Adalah: Sejarah, Fungsi, Jenis & Cara Kerja

Bisa dibilang DVD merupakan generasi penerus dari CD (Compact Disk). DVD banyak digunakan karena memang secara kapasitas lebih besar dan menariknya data didalamnya bisa dihapus dan ditulisi lagi.

DVD sampai saat ini masih digunakan, apalagi untuk menyimpan data berupa musik untuk didengarkan di Mobil atau di kendaraan lainnya. Meski demikian ada banyak hal yang perlu Anda ketahui mengani apa itu DVD dan bagaimana sejarah perkembangannya.

Pengertian DVD

Pengertian DVD

DVD adalah singkatan dari Digital Versatile Disk. Tak sedikit studio film memanjangkannya sebagai Digital Video Disc. DVD juga pernah disebut Delayed, Very Delayed, karena formatnya yang tak kunjung diluncurkan ke pasaran.

DVD adalah jenis media penyimpanan yang juga perangkat optical disk. DVD adalah optical disc generasi 2 yang hadir sebagai bentuk pengembangan CD. DVD adalah alat simpan yang bentuknya cakram padat, dengan jenis data yang disimpan dari audio sampai video.

DVD hadir dengan kualitas dan kapasitas penyimpanan yang lebih baik dan banyak. Seperti halnya rekannya, CD, DVD pun membutuhkan alat untuk membaca isinya. DVD player adalah komponen yang dibutuhkan untuk membaca isi sebuah DVD.

Perbedaan CD dan DVD dapat dilihat dari kapasitasnya. Di mana DVD adalah pengembangan CD yang memperbesar kapasitas penyimpanan dari 700 MB. Selain itu, DVD banyak digunakan untuk installer sistem operasi, pada Windows maupun Linux. Sedangkan untuk jarak terdekat antar segmennya, DVD hanya memiliki 0,74 micrometer.

Sejarah Perkembangan DVD

Sejarah DVD dimulai sekitar awal tahun 1990-an. Di mana berbagai perusahaan maju (pengembang teknologi CD) ingin membuat media penyimpanan baru yang memiliki kapasitas lebih besar daripada CD.

Perusahaan yang terlibat konsorsium seperti Philips, Sony, Hitachi, Mitsubishi, Toshiba, JVC, Time-Warner, Matsushita dan Pioneer. Barulah di tahun 1996, Jepang yang memperkenalkan DVD untuk kali pertama.

Samsung menjadi perusahaan yang memproduksi DVD secara massal di bulan November 1996. Format tersebut kemudian memasukki pasar Amerika. Di tahun tersebut juga, format DVD menuai protes dan beragam kontroversi dari studio film.

DVD dikhawatirkan membuka peluang pembajakan teknologi optik. Sama seperti pendahulunya, CD film atau musik yang mudah didapat, murah, bahkan gratis. Karena kontroversi itulah, format DVD tertunda hampir 1 tahun dalam penjualannya.

Fungsi DVD

Fungsi DVD adalah sebagai media penyimpanan data. Yakni dengan kapasitas yang lebih besar dan kualitasnya yang juga lebih mumpuni, jika dibandingkan dengan media lama, CD.

DVD lebih banyak digunakan untuk aplikasi komputer atau software, game, file hingga video.

Jenis-Jenis DVD

Jenis-Jenis DVD

Bukan hanya CD yang menawarkan berbagai jenisnya. DVD pun memiliki beragam jenis, bahkan lebih banyak pilihannya dibandingkan CD. Jenis-jenis DVD adalah sebagai berikut.

1. DVD-R

DVD-R adalah generasi pertama DVD yang dikembangkan tahun 1997. DVD-Recordable dibuat dari 2 buah polikarbinat cakram 0,6 mm, yang menempel dengan perekat. Setiap kepingnya memiliki penuntun laser grove terlapisi pewarna perekaman dan emas reflektor atau paduan perak.

Kapasitas penyimpanan DVD-R 4,71 GB, walaupun datanya bersifat permanen atau tidak dapat ditulis/dihapus. Karena DVD-R adalah tipe single session disk yang hanya bisa sekali isi data.

DVD-R biasanya digunakan untuk aplikasi Windows atau file non rewriteable yang sudah kompatibel dengan semua jenis DVD-ROM dan 89% DVD player.

2. DVD-RW

DVD-RW hadir pada November 1999 setelah mendapat lampu hijau dari DVD forum. DVD-RW mampu menghapus dan menulis lagi data yang tersimpan. Cakramnya sudah kompatibel akan perubahan data bahkan hingga 1000x.

DVD RW berlabel minus (-) menandakan bahwa hanya terdapat sebuah lapisan yang digunakan untuk menyimpan data. Artinya, tidak banyak data yang disimpan. Harga DVD RW berlabel minus juga lebih murah dibanding yang plus.

3. DVD+R

DVD+R adalah hasil pengembangan koalisi korporasi DVD+RW aliance pada pertengahan 2002. Rival DVD-R ini baru tercatat resmi dalam daftar DVD licensable pada 25 Januari 2008.

DVD+R kapasitas penyimpanannya 4,7 GB / 4,377 GiB, hanya bisa ditulis sekali serta mampu menyimpan data, audio dan video.

4. DVD+RW

DVD+RW adalah juga hasil pengembangan DVD+RW aliance yang selesai tahun 1997. Awalnya berkapasitas 2,8 GB dan dikembangkan menjadi 4,7 GB. DVD+RW memiliki karakteristik logam dan kristalin fase yang pemantulannya berbeda, sebagai lapisan kepingannya.

Selain itu menggunakan pewarna organik kepingannya, lossless linking, CAV dan CVL writing. DVD+RW support terhadap single side 4,7 GB DVD (DVD-5) dan double side 9,4 GB DVD (DVD-10).

5. DVD-D

DVD-D adalah jenis DVD sekali pakai yang hanya bertahan 48 jam setelah dibuka. Karena lewat dari 48 jam, DVD-D tidak terbaca di DVD player. Hal tersebut karena DVD-D mengandung bahan kimia tertentu.

Sehingga ketika baru pertama dibuka, tercium bau busuk akibat interaksinya dengan udara luar. Serta muncul pesan “No Disk” setelah jangka waktu tertentu.

6. DVD-Video

DVD-Video adalah jenis DVD yang khusus ditujukan untuk menyimpan dan memutar video, dengan hasil yang kualitasnya sangat baik, jernih dan tajam. DVD-Video muncul tahun 1996 yang dikenalkan oleh Jepang.

7. DVD-Audio

DVD-Audio adalah jenis yang berformat audio/musik kualitas tinggi, durasi sampai 74 menit serta mampu memutar sound stereo dan surround.

Cara Kerja DVD

Cara kerja DVD mirip seperti CD. Di mana data tersimpan pada lekukan dan tonjolan, yang berada di permukaan reflektifnya. Cekungan yang berlubang dan tonjolannya adalah bidangnya.

Saat data terbaca, sinar laser melewati lubang. Lubang memantulkan sedikit sinar yang terbaca 0 oleh DVD drive. Bidang yang berada di bawah cakram memantulkan sinar lebih banyak, yang terbaca 1. Semuanya terbaca oleh sistem komputer dalam bahasa biner.

Semakin cepat putaran cakram, semakin cepat pula transfer data dari DVD ke memori komputer. Jika dilihat dari gambar DVD, akan tertera angka yang diakhiri dengan “x”, misalnya 12x.

Artinya, DVD tersebut memiliki kecepatan 12x. Semakin besar nilai “x”, semakin cepat perputarannya.

Kelebihan dan Kekurangan DVD

Kelebihan dan Kekurangan DVD

DVD muncul sebagai wujud pengembangan dari CD. DVD dinilai memiliki banyak kelebihan yang diharapkan menjadi solusi dari keterbatasan CD. Berikut beberapa kelebihan DVD di antaranya adalah:

  • Kapasitas penyimpanan DVD 4,7 GB single layer, yakni 6x lebih besar daripada CD.
  • DVD mampu memutar film atau video lainnya dengan resolusi 720 x 480 piksel.
  • Kualitas gambar DVD lebih baik, resolusinya sampai 740 x 480 piksel.
  • Kualitas audio yang lebih baik. Yakni dengan audio jenis dolby surround prologic.
  • Penggunaan teknologi laser merah yang panjang gelombangnya 635-650 nm.
  • DVD memiliki kemampuan resume. Sehingga pengguna dapat menjeda (pause) film atau video yang ditontonnya, tanpa mengulang lagi dari awal.
  • DVD mempunyai tempat penyimpanan di tengah kepingannya, yang membuatnya lebih terhindar dari resiko kerusakan seperti goresan. Sehingga dianggap lebih baik dari CD.
  • DVD memiliki daya tahan yang jauh lebih baik jika dibandingkan dengan CD.
  • DVD mempunyai sistem ekripsi CSS yang membuatnya lebih aman dipakai.

Walau demikian, kelebihan-kelebihan tersebut hadir bersama kekurangan DVD di antaranya adalah:

  • Sistem enkripsi CSS yang dimiliki DVD membuat backup data terbilang lebih sulit prosesnya.
  • DVD tidak support pada Linux, karena perlu lisensi khusus dalam penggunaannya.
  • Peredaran DVD dan DVD player terbatasi oleh SRC (Sistem Region Code).

Demikianlah informasi mengenai pengertian DVD, termasuk didalamnya perbedaannya DVD dengan CD. Dengan begitu Anda bisa paham diantara keduanya.

Leave a Comment