INVERTER Adalah: Pengetian, Fungsi, Klasifikasi, Jenis, Cara Kerja

Dalam dunia kelistrikan kita tahu bahwa jenis arus listrik ada yang AC maupun DC. Arus AC merupakan arus bolak balik dan cenderung tidak stabil, berbeda dengan Arus DC merupakan arus searah yang sifatnya lebih stabil.

Lalu mungkin Anda bertanya-tanya? apakah arus DC bisa dirubah menjadi arus AC? ataupun sebaliknya. Nah, untuk membahas lebih lanjut kebetulan pada artikel ini kita akan membahas salah satu komponen elektronika bernama inverter yang ada kaitannya dengan fungsi tersebut. Seperti apa, simak ulasan di bawah ini.

Pengertian Inverter

Inverter adalah perangkat elektronik yang berfungsi untuk mengubah arus listrik searah (DC) menjadi arus bolak balik (AC) ataupun sebaliknya.

Dengan perannya yang sangat dibutuhkan tersebut, tidak heran jika inverter sering digunakan dalam rangkaian listrik. Menariknya inverter juga akan terasa sangat berguna khususnya untuk sebuah wilayah yang minim pasokan listrik, sehingga inverter bisa memanfaatkan pasokan listrik yang terbatas tersebut bisa lebih maksimal

Fungsi Inverter

Fungsi Inverter

Fungsi Inverter yaitu sebagai alat pengubah arus listrik AC menjadi DC ataupun sebaliknya DC menjadi AC sesuai dengan kebutuhan.

Dengan adanya inverter ini, sebuah arus listrik bisa lebih terkontrol dan bisa digunakan dengan lebih efisien.

Seiring dengan berkembangnya teknologi, alat inverter juga terus mengalami perkembangan. Saat ini inverter tidak hanya untuk mengubah arus listrik saja melainkan juga bisa mengubah daya sesuai dengan frekuensi yang diperlukan. Adapun pengaturan yang bisa dilakukan pada alat ini meliputi kecepatan, frekuensi, torsi dan lain-lain.

Contoh penerapannya pun bisa kita lihat seperti baterai atau aki untuk menggerakkan alat lektronik, kipas angin portable,  mobil remot, dll.

Jadi dengan mengguankana alat ini secara maksimal, bisa dipastikan seluruh bagian wilayah di Indonesia bisa dipastikan akan mendapatkan suplai arus listrik secara merata. Bahkan dengan memanfaatkan sinar matahari melalui panel surya. Dan masyarakat juga tidak perlu lagi mengandalkan PLN agar lebih ramah lingkungan

Cara Kerja Inverter

Cara Kerja Inverter

Pernahkah Anda bertanya bagaimana cara kerja inverter untuk mengubah arus AC menjadi arus DC, atau sebaliknya? Singkatnya, hal tersebut karena pada inverter terdapat rangkaian osilator dan juga transformator atau yang bisa disebut dengan istilah trafo.

Jadi sebagai gambaran cara kerjanya, sumber listrik dengan arus DC bertegangan rendah akan dimasukkan ke CT (Center Tap) sekunder dari trafo. Sementara 2 titik ujung trafo akan dihubungkan dengan sakelar yang disebut dengan titik A dan B.

Nah, ketika sakelar tersebut diarahkan ke titik A maka arus listrik dijalur atas akan mengalir ke terminal posifit ke CT Trafo sampai dengan ke groud menggunakan sakelar. Sedangkan ketika sakelar dipindahkan dari titik A ke B maka arus listrik di jalur 1 akan berhenti di jalur 2 dan mulai mengalir dari terminal positif ke CT Trafo hingga ke ground menggunakan sakelar titik A, B, Jalur 1 dan Jalur 2.

Adapun peralihan On dan OFF sakelar tersebut akan dihubungkan dengan menggunakan osilator yang berfungsi sebagai pembangkit listrik berfrekuensi 50 Hz dengan cara pengalihan arus dari Titik A ke B atau sebaliknya dengan kecepatan arus 50x/second.

Bahkan perlu untuk Anda ketahui transformator sekunder bisa menghasilkan output sampai dengan 240 volt (tergantung jumlah lilitan).

Klasifikasi Inverter

Klasifikasi Inverter

Inverter sendiri masih akan di klasifikasi menjadi beberapa klasifikasi tergantung sifat-sifatnya. Ada yang dikelompokkan berdasakan outputnya, tegangannya maupun berdasarkan bentuk gelombang yang dihasilkan. Untuk lebih jelasnya simak ulasan berikut ini :

Berdasarkan Jumlah Fasa Output

1. Inverter Output 1 Frasa

Inverter ini mempunyai nilai output dengan tegangan antara 220 – 240 volt atau yang biasa kita jumpai di rumah-rumah warga.

2. Inverter Outpur 2 Fasa

Inverter ini mempunyai nilai output 3 dengan tegangan yang dihasilkan sekitar 380 volt atau yang biasa digunakan untuk aktvitas industrial.

Berdasarkan Pengendali Tegangan

1. Inverter Voltage Fed Inverter (VFI)

Inverter VFI ini mempunyai tegangan input yang bisa diatur secara konstan.

2. Inverter Variable DC Linked Inverter

Inverter ini mempunyai arus input yang bisa diatur secara konstan

3. Inverter Current Fed Inverter (CFI)

Inverter CFI ini memiliki tegangan input yang bisa diatur secara fleksibel sesuai dengan kebutuhan dalam pemakaian daya listrik

Berdasarkan Bentuk Gelombang

1. Inverter Pure Sine Wafe Inverter

Inverter ini adalah jenis inveter yang mempunyai kualitas terbaik dikelasnya karena mampu menghasilkan kelombang sinus murni. Adapun tegangan yang dihasilkan mempunyai nilai efisiensi yang baik dan bisa digunakan untuk beragam jenis alat elektronik.

2. Inverter Sine Wave Modified Inverter

Inverter ini mampu mengahsilakan gelombang bentuk kotak, akan tetapi tingkat efisiensi yang dihasilkan masih sangat rendah. Jadi bisa digunakan untuk alat listrik bertegangan tinggi namun tidak bisa digunakan dengan beban yang lebih sensitif.

3. Inverter Square Wave Inverter

Inverter ini merupakan inverter paling sederhana karena hanya mempunyai gelombang output berbentuk kotak. Adapun tegangan yang dihasilkan sekitar 220 volt, 50 hz namun kualitasnya sangat rendah. Jadi dalam penggunaannya hanya bisa digunakan di beberapa alat listrik saja.

Jenis-Jenis Inverter

Jenis Inverter

Kita tahu bahwa inverter bisa sangat menunjang kebutuhan dalam kelistrikan dan bisa mempermudah dalam upaya pemenuhan kebutuhan dalam kelistrikan. Hal ini membuat inverter sendiri dibuat menjadi beberapa macam tentunya dengan fungsi dan cara kerja yang berbeda-beda. Nah beberapa jenis inverter yang perlu Anda ketahui adalah :

1. Solar Inverter

Seperti namanya, solar inverter adalah inverter yang cara kerjanya dapat mengubah arus DC (yang berasal dari solar/aki) menjadi arus AC. Umumnya alat ini sudah dilengkapi dengan komponen penyusun sedemikian rupa termasuk salah satunya ialah adanya baterai yang digunakan sebagai penambah daya.

2. Interruptible Power Suppy

Interruprible Power Suppy atau lebih dikenal dengan UPS ini biasanya terdiri dari 2 buah komponen yaitu inverter dan rectifier. Jadi komponen ini memiliki fungsi yang berbeda, apabila inverter bekerja untuk merubah arus DC-AC, maka rectifier berguna untuk merubah arus AC-DC.

Atau lebih gampangnya inverter berfungsi untuk meneruskan arus listrik ke jaringan PLN, sementara rectifier berguna sebagai pengisi dari arus listrik itu sendiri.

3. Inverter Stand-Alone

Inveter Stand-Alone adalah jenis inverter listik yang berfungsi untuk mkenjalankan arus listrik langsung dari sumber energi yang dikeluarkan. Misalnya saja seperti instalasi pada kincir angin ataupun pada panel surya.

Jadi perangkat tersebut bisa dimanfaatkan untuk mencukupi kebutuhan daya listrik dalam industri kecil dan menengah, termasuk dapat menjadi pemasok untuk kelistrikan rumah warga.

4. Variable Speed Drive

Variable Speed Drive (VSD) adalah jenis inverter yang sebenarnya hampir sama dengan UPS karena terdiri dari recvtifier dan inverter, namun VSD belum dilengkapi dengan adanya baterai.

Adapun cara kerja dari alat ini yaitu dengen menyesuaikan frekuensi dari arus DC lalu dikonversikan menjadi arus AC. Nantinya arus tersebut bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan listrik untuk perangkat elektronik seperti motor listrik.

5. Inverter Mobil

Inverter Mobil adalah jenis inverter yang bekerja dengan menggunakan aki mobil sebagai sumber kelistrikannya. Jadi pengguna kendaraan bisa mengisi baterai dengan alat tersebut.

Adapun salah satu contohnya yaitu untuk mengisi baterai handpone ataupun perangkan charging lainnya. Tapi sayangnya ada batasan penggunaan daya karena jika melebihi kapasitas aki mobil bisa mengalami kerusakan

6. Inverter Square Wave

Inverter Square Wave ini dikenal sebagai perintis perkembangan inverter itu sendiri karena secara fungsi bisa membuat arus yang stabil atau konstan. Namun ada kekurangannya yaitu kurang cocok digunakan pada motor ataupun transformator.

7. Inverter Modified Sine Wawe

Inverter modified sine wafe adalah jenis inverter listik yang bisa menghasilkan arus non-voltasi. Jadi arus non-voltasi ini arus yang bisa menghilang sebelum diubah menjadi arus negative dan positif.

8. Inverter Multilevel

Inveter multilevel adalah jenis inverter yang bisa dirubah sesuai dengan kebutuhan pengguna. Bisa dibilang inverter ini yang paling menguntungkan dan mudah. Selain itu harganya juga sangat ekonomis.

9. Inverter Pure Sine Wave

Inverter ini dapat menghasilkan gelombang sinus yang sempurna, tapi inverter pure sine wave tergolong memerlukan biaya yang cukup besar apabila dibandingkan dengan jenis inverter yang lain. Hal tersebut tidak mengherankan karena secar desain juga inverter pure sine wave desainnya sangat rumit.

Jadi itulah pembahasan lengkap mengenai pengertian inverter dan juga fungsi serta jenis-jenisnya. Inverter ini memang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan kita sehari-hari mengingat kemampuannya dalam mengubah arus listrik yang sangat kita butuhkan.

Leave a Comment