Rheostat merupakan jenis resistor yang nilai resistensinya bisa diatur dan dapat digunakan untuk mengendalikan arus.
Dalam struktur rheostat, memiliki 2 kaki terminal yang satunya akan dihubungkan dengan ujung jalur dan satunya dihubungkan dengan wiper. Jadi saat ketika wiper tersebutbergerak, maka nilai resistensinya juga akan bergerak dari minimum ke maksimum.
Bagi Anda yang ingin mengetahui lebih jauh apa itu rheostat dan apa fungsi dan bagaimana cara kerjanya simak ulasan di bawah ini.
Daftar Isi
Pengertian Rheostat
Secara Bahasa Yunani, Rheostat adalah “rheos” dan “statis” yang berarti perangkat pengendali arus listrik. Sebuah kata yang pertama digaungkan oleh ilmuwan Inggris, Sir Charles Wheatstone.
Rheostat adalah resistor yang biasa digunakan sebagai pengendali arus dan merupakan komponen yang dapat mengubah nilai resistansi dalam rangkaian elektronika. Maka dari itulah, banyak orang menyebut rheostat ini sebagai rheostat resistor variabel.
Fungsi Rheostat
Fungsi rheostat selain untuk mengendalikan arus, juga untuk mengendalikan dan mengatur kecepatan motor, intensitas cahaya hingga oven. Fungsi lain dari rheostat adalah pengkalibrasi dan tuning di rangkaian sirkuit.
Simbol dan Bagian Utama Rheostat
Jika Anda mengamati gambar rheostat, maka dapat diperhatikan apa saja simbol-simbol yang terdapat pada komponen rheostat tersebut. Untuk simbol rheostat yang berstandar Internasional, akan terdapat 3 terminal yang berupa persegi.
Lain halnya dengan simbol rheostat yang berstandar Amerika. Karena yang ada adalah 3 terminal beserta garis zig-zagnya.
Rheostat biasanya dibuat dari koil toroid yang berasal dari kawat resistif yang terpilin. Kemudian, rheostat tersusun dari bagian utamanya yaitu 2 buah terminal yang merupakan komponen resistor variabel.
Yaitu terminal A dan terminal B, yang di dalamnya terdapat gulungan kawat resistansi, pengatur resistansi dan kontak slider. Terminal tersebut mampu mengatasi adanya arus listrik maupun tegangan tinggi.
Jenis-Jenis Rheostat
Selanjutnya, jenis-jenis rheostat terbagi menjadi beberapa macam, yaitu sebagai berikut.
1. Rheostat Slide (rheostat linear)
Rheostat yang disusun dari kawat resisten terpilin ke bagian silindernya. Sedangkan disebut slide karena menggunakan slider yang dapat mengatur nilai resistensinya.
Rheostat slide yang banyak diaplikasikan untuk kebutuhan pembelajaran atau yang bersifat edukatif, maupun penelitian laboratorium.
2. Rheostat Rotary
Ada yang menyebutnya rheostat putar, karena terdapat wiper yang bisa diputar untuk mengatur nilai resistensinya. Bisa diputar searah atau pun melawan jarum jam.
Rheostat ini ada yang dibuat dengan model konstruksi tertutup, ada juga yang terbuka. Rheostat rotary dibuat paralel agar memudahkan fungsinya dalam mengatur tingkat dan rentang daya listrik.
3. Rheostat Trimmer
Rheostat berukuran terkecil, yang untuk mengatur resistansinya memanfaatkan PCB ketika menyetelnya.
Prinsip Kerja Rheostat
Lantas bagaimana komponen rheostat bekerja? Sebagai salah satu komponen yang berkaitan dengan resistansi, maka dalam bekerjanya rheostat didasari oleh hukum Ohm. Cara kerja rheostat dimulai dengan memastikan resistansi telah diberi tegangan.
Ketika arusnya berkurang, berarti terjadi peningkatan resistansi. Tetapi sebaliknya, terjadinya penurunan resistansi ditandai oleh peningkatan jumlah arus. Salah satu hal yang juga tidak boleh dilupakan adalah memastikan resistansi dan arus yang berbanding terbalik atau sama.
Baca juga : THERMISTOR Adalah: Pengertian, Fungsi, Jenis & Cara Kerjanya
Cara Merangkai Rheostat
Hal pertama yang harus diketahui dari rangkaian rheostat adalah material penyusunnya. Material penyusun rheostat bisa cairan seperti air atau minyak. Karena rheostat butuh permukaan yang relatif luas dalam proses perangkaiannya.
Rheostat juga disusun dari material logam, untuk mendinginkan minyak sekaligus udara. Sedangkan udara menjadi material yang mendesain rheostat. Material lain yang dapat menyusun rheostat adalah keramik bahkan batu bara sekalipun.
Rheostat dapat dirangkai sendiri, jika Anda memahami cara dan tahapan yang baik dan benar seperti misalnya rheostat digeser ke kiri atau kanan. Berikut tahapan merangkai beserta cara menggunakan rheostat.
- Anda bisa menyisipkan rheostat ke rangkaian yang teraliri regulasi arus dan tegangan sirkuit. Rheostat mampu beradaptasi dengan resistansi serta konsekuensi.
- Rheostat dibuat dari resistor dan switching, yang tersusun dari kontak tetap, kontak geser beserta setirnya.
- Untuk rangkaian rheostat minyak, gunakan switching dan resistor. Hubungkan dan rendam rheostat di dalam tangki.
- Untuk rheostat switching dapat menjadi sumbu silinder, yakni dengan menghubungkannya berdasarkan skema yang ada. Ketika aktuator memutar sumbu silinder, akan terjadi perubahan resistansi di sirkuit. Hal itu bisa membuat kontak menjadi terkunci sedangkan komponen menyebabkan pergerakan kontak.
- Rheostat start up dapat mengendalikan sirkuit lain beserta kontak geser yang menutup. Tiang angker di kontak tetap menyebabkan jumlah kabel tidak cukup untuk merangkai rheostat.
Cara Memasang Rheostat
Selanjutnya jika ingin memasang peralatan rheostat, maka pemahaman tentang komponennya sangat dibutuhkan. Beberapa hal penting dari rheostat yang harus dipahami adalah:
- Rheostat dapat digunakan untuk penyetelan resistensi maupun kalibrasi
- Rheostat bisa jadi alternatif saklar elektronik
- Rheostat bisa mengatur intensitas cahaya
- Rheostat mampu meredam tegangan yang tinggi
- Apalagi mengatur volume radio, rheostat mampu
Lalu, untuk memasangnya caranya adalah:
- Gunakan potensiometer
- Untuk mengatasi masalah kebisingan di sirkuit, sambungkan resistif wiper
Kelebihan dan Kekurangan Rheostat
Tentu saja karena kelebihan yang dimilikinya, membuat rheostat banyak diaplikasikan pada beberapa peralatan elektronik. Di antaranya karena kelebihannya:
- Akan menghasilkan nilai resistansi variabel ketika dirangkai paralel dan disusun ares ke sirkuit, yang kemudian mengalir secara seri dari sirkuit ke elektron.
- Sedangkan jika dirangkai seri, pada jalur resistif rheostat bisa mengalirkan arus yang lebih rendah.
Sayangnya, di balik kelebihannya, rheostat juga memiliki kekurangan meskipun mungkin dapat ditutupi dengan menambahkan komponen atau peralatan listrik lain. Kekurangan rheostat itu:
- Aplikasi rheostat tidak kompatibel dengan perangkat elektronika keluaran terbaru. Artinya hanya bisa diaplikasikan jika Anda menggunakan perangkat-perangkat lama.
- Harus diwaspadai bahwa rheostat memiliki perangkat utama yang justru over heated atau panas yang relatif tinggi. Ada kemungkinan Anda akan kehilangan data.
Perbedaan Rheostat dengan Potensiometer
Rangkaian rheostat ternyata kerap disamakan dengan potensiometer. Keduanya disamakan karena kedudukannya sebagai resistor variabel yang memiliki konstruksi mirip. Tetapi di sisi lain, banyak perbedaan di antara rheostat dengan potensiometer, yaitu:
- Rheostat dan potensiometer memiliki fungsi yang berbeda. Karena, rheostat fungsinya untuk mengubah arus. Sedangkan potensiometer fungsinya itu mengubah tegangan.
- Potensiometer dapat berubah fungsi menjadi sebuah rheostat. Tetapi, rheostat tidak bisa menjadi potensiometer.
- Dalam prinsip kerjanya, rheostat menggunakan 2 buah terminal yaitu A dan B. Sementara itu, potensiometer justru menggunakan terminal yang lebih banyak yaitu 3 buah.
- Hal tersebut karena rheostat hanya memiliki 2 buah terminal. Sedangkan potensiometer memang tersusun dari 3 buah terminal.
Aplikasi Rheostat
Selain memasang dan merangkai, rheostat juga bisa dengan mudah diaplikasikan ke peralatan elektronik. Tetapi sebelumnya, perhatikan dahulu hal berikut.
- Resistansi rheostat sebenarnya tidak rata, karenanya Anda memerlukan tambahan pengaturan kalibrasi.
- Aplikasi rheostat pada arus atau pun tegangan yang tinggi, membuatnya dapat menjadi pembagi tegangan.
- Tingkat efisiensi rheostat cenderung rendah, sehingga Anda perlu saklar elektronik sebagai unit pengontrol daya untuk menggantikan kerja rheostat.
- Aplikasi rheostat sebagai pengatur volume radio maupun mengurangi kecepatan juga bisa dilakukan untuk peralatan elektronik tertentu.
- Aplikasi rheostat pada peralatan lampu juga bisa. Misalnya memperbesar resistansi rheostat, sehingga aliran arus akan berkurang. Bisa juga merangkai aplikasi rheostat pada lampu-lampu yang redup, sehingga intensitas cahaya menjadi lebih baik.
Jadi itulah pembahasan singkat mengenai apa itu rheostat khususnya dalam komponen elektronika. Sebenarnya komponen ini merupakan jenis resistor yang memiliki fungsi penting dalam mengendalikan arus listrik.