SPEAKER Adalah: Pengertian, Sejarah, Fungsi, Bagian & Jenisnya

Siapa sih, yang tidak mengenal alat elektronik bernama speaker? Speaker yang dalam Bahasa Indonesia diartikan sebagai pengeras suara adalah sebuah pelengkap manis, dalam penggunaan berbagai peralatan elektronik berkebutuhan audio, seperti: TV, smartphone, dan computer.

Tapi, meski semua orang tahu bagaimana cara penggunaannya, tidak sedikit yang kurang memahami cara kerja yang mendasari “hidupnya” speaker.

Karena itulah, di bawah ini, kami akan mengupas tuntas mengenai pengertian umum, fungsi, hingga Sejarah seputar speaker. Langsung kita simak, yuk!

Pengertian Speaker

Sama seperti artinya dalam Bahasa Indonesia, speaker merupakan alat elektronik hardware yang masuk dalam kategori transduser. Bentuk speaker saat ini, di era modern, sangatlah beragam. Ia juga tercipta dengan berbagai ukuran yang berbeda-beda.

Mengapa digolongkan dalam kategori transduser? Karena secara umum, speaker adalah alat yang mengubah gelombang frekuensi suara (dalam bentuk eletrik) yang masuk menjadi sebuah output suara yang dapat disesuaikan.

Pengubahan ini merupakan hasil kerja keras dari penggetar atau membran di dalamnya.

Sejarah Speaker

Speaker Adalah

Nama Johann Phillip Reis tercatat sebagai pemrakarsa pertama terpasangnya sebuah speaker pada telepon, pada tahun 1861. Tak mau kalah, Alexander Graham Bell-pun mulai mematenkan speaker pertamanya pada tahun 1876.

Melalui prototype awal tersebut, Horace Short terinsipirasi untuk menyempurkannya (melengkapinya dengan kompresor udara) menjadi sebuah alat yang mendunia, dengan cara  memublikasikannya pada tahun 1898.

Namun sayangnya, penemuan tersebut pada akhirnya terjual ke tangan Charles Parsons, yang dengan cepat mematenkannya pada tahun 1910. Dan sejak tahun tersebut, speaker berangsur-angsur mengalami penyempurnaan yang semakin baik dan canggih, hingga detik ini.

Fungsi Speaker

Telah kami singgung sebelumnya, speaker dikategorikan sebagai elektronika transduser, di mana ia berkemampuan menangkap sebuah sinyal elektrik, dan mengubahnya menjadi sebuah output audio yang dapat dimanipulasi.

Yang kami maksud dimanipulasi adalah, kenyataan bahwa speaker memiliki kemampuan untuk mengatur volume pada audio output (mengeraskan dan mengecilkan). Dapat dikatakan, ia adalah alat penyalur suara dengan jangkauan lebar dan luas.

Penggunaan paling umum sering kita dapati pada kegiatan hiburan seperti konser, bermain game, mendengarkan music pada radio, dan juga pada acara formal seperti meeting, dan seminar.

Speaker: Cara Kerja Utama

Cara Kerja Speaker

Lalu, bagaimana cara kerja sistematis yang terdapat pada speaker ini? Guna mendapatkan pemahaman lebih dalam, mari perhatikan penjelasan di bawah:

  1. Dalam pengubahannya, komponen transduser memegang peranan penting di dalamnya.
  2. Magnet yang tertanam pada speaker, akan melakukan proses gesekan yang nantinya membuahkan sebuah sinyal listrik.
  3. Sinyal listrik yang tercipta ini menjadi semacam penggerak terjadinya sebuah arus induksi di dalam speaker.
  4. Selanjutnya, komponen bernama membrane, dengan siap sedia akan menerima sang arus. Arus induksi yang masuk ini akan diubah menjadi sebuah getaran.
  5. Getaran yang terjadi, pada akhirnya, akan menciptakan gelombang suara dalam membrane
  6. Selanjutnya, volume suara yang terproduksi dapat disesuaikan dengan kebutuhan, mulai dari volume suara kecil, sedang, hingga keras yang notabene dapat menjangkau area yang lebih luas.

Baca juga : Mikrofon Adalah: Pengertian, Fungsi, Jenis, Komponen & Cara Kerja

Bagian-Bagian Komponen Speaker

Ragam Komponen Speaker

Setelah mengenal system pemrosesan audio pada speaker, sudah saatnya kita mengenal ragam komponen pembangun yang membuatnya dapat berfungsi sempurna tanpa cacat. Berikut adalah aneka macam bagian dalam speaker:

1. Casing

Bagian pertama yang kami bahas adalah lapisan terluar speaker, yaitu casing. Layaknya semua peralatan elektronik lain, casing pada speaker berfungsi sebagai pelindung berbagai komponen rentan, namun penting, yang ada di dalamnya.

Casing haruslah terdesain dari material yang tangguh dan kokoh. Olehnya, terpilih beragam material kuat seperti composite, logam (metal), hingga plastic sebagai bahan-bahan dasar pembuatan casing. Pemilihan material turut disesuiakan dengan tipe dan jenis speaker itu sendiri.

2. Magnet

Magnet pada speaker berfungsi sebagai sumber pembuatan sinyal listrik, yang berujung pada terciptanya arus induksi, yang membuahkan medan magnet. Karena itulah, magnet menjadi keberadaan yang vital di dalam pengeras suara.

Letak magnet berada di area paling belakang dari structural tubuh speaker, berada tepat di bawah voice coil. Biasanya berukuran cukup besar (disesuai dengan ukuran keseluruhan speaker).

3. Kumparan (Coil)

Khusus dalam susunan structural sebuah speaker, kumparan lebih dikenal dengan nama voice coil. Perhatikan gambar di atas, voice coil adalah komponen yang terletak di atas magnet. Voice coil sendiri adalah gulungan kabel kawat halus, yang biasanya terbuat dari alumunium atau tembaga.

Kumparan menyandang tugas sebagai sebuah jalur penghubung arus induksi yang terjadi, menuju ke conus (cone). Aliran arus induksi yang muncul dari medan magnet akan mengalir melalui gulungan kabel, lalu diarahkan langsung ke dalam tubuh conus.

4. Conus

Komponen selanjutnya adalah conus, atau yang dalam Bahasa Inggris kerap disebutkan sebagai cone. Conus selalu menjadi bagian menarik dari sebuah speaker. Semua berkat material pembuatan yang terbilang unik, yaitu kombinasi dari polypropylene, kertas khusus, dan serat aramid.

Cone merupakan bagian berbentuk kerucut, yang umumnya selalu diletakkan di bagian tengah (center) speaker. Fungsi utama adalah menciptakan gelombang yang bersumber pada pergesekan udara di sekitarnya, dan juga arus induksi yang tersalur dari area kumparan.

5. Membran

Bagian terakhir dari tubuh speaker ialah membrane. Sama seperti tubuh manusia, pengeras suara juga memiliki membrane, berfungsi sebagai tempat bersemanyamnya arus induksi yang tersalur dari area kumparan.

Setelahnya, membrane akan mengubah energi arus tersebut menjadi energi getaran. Getaran tersebut masih mengalami proses perubahan terakhir, yaitu menjadi sebuah audio output finale yang siap disalurkan ke telinga pendengarnya.

Jenis-Jenis Speaker

Aneka Ragam Jenis Speaker

Pengeras suara atau speaker dibagi menjadi beberapa macam jenis, sesuai dengan kapasitas kemampuan dan desainnya. Tentunya, beberapa contoh di bawah ini hadir dengan keunggulan yang berbeda.

1. Sub-Woofer Speaker

Sub-woofer speaker terdesain dalam ukuran yang cukup besar, antara 20 cm – 54 cm, dengan kekuatan jangkauan frekuensi berada pada 20 Hz – 200 Hz.

Sub-woofer merupakan speaker yang memiliki kemampuan untuk menambahkan efek suara bass. Karenanya, ia juga menyandang gelar sebagai speaker bass.

2. Midrange Speaker

Midrange speaker memiliki jangkau suara yang cukup luas, antara: 500 Hz – 5000 Hz, namun tetap berhasil menghasilkan suara yang terfokus dan jelas. Untuk ukuran, midrange speaker dapat dikatakan cukup kecil, yaitu antara: 4 cm – 16 cm.

3. Tweeter Speaker

Tweeter (treble speaker) adalah jenis speaker paling kecil yang pernah tercipta, dengan ukurannya yang hanya mencapai 1,2 cm – 10 cm saja. Kemampuan penangkapan gelombang frekuensi-pun turut terbatas, yaitu berada pada kisaran 3.500 Hz – 20 Hz.

4. Full-Range Speaker

Sepertinya namanya, full-range speaker merupakan jenis pengeras suara dengan keunggulan jangkauan yang luas & lebar, menyentuh frekuensi: 40 Hz – 2kHz.

Pengeras suara ini kerap digunakan pada acara outdoor, berkat audio output yang keras dan tinggi, namun tetap mampu menghasilkan frekuensi suara rendah sekaligus.

Speaker: Aktif & Pasif

Terdapat dua tipe speaker dalam dunia sound-system saat ini, yaitu: aktif dan pasif. Apa perbedaannya? Mari kita simak:

  • Speaker pasif masih membutuhkan perangkat sambungan tambahan bernama amplifier dalam pemasangannya. Speaker aktif tidak membutuhkannya.
  • Speaker aktif memiliki jangkauan audio yang lebih kecil ketimbang speaker
  • Speaker pasif berukuran besar (concert’s sound-system), sedang speaker aktif notabene berdesain kecil (speaker Bluetooth, smartphone, atau laptop).
  • Speaker pasif hanya dapat menyala jika terhubung dengan sambungan listrik.

Jadi itulah pembahasan mengenai apa itu speaker lengkap dengan sejarah perkembangan, fungsi, bagian-bagian serta jenisnya. Semoga bermanfaat.

Leave a Comment